INDONESIAONLINE-Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Pendidikan menggelar lomba melukis tokoh wanita hebat. Agenda ini diikuti sekitar 2.000-an lebih pelajar tingkat TK, SD dan SMP se-Kabupaten Blitar.

Informasi yang diterima INDONESIAONLINE, lomba yang digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kanigoro ini digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dan HUT ke-77 Provinsi Jjawa Timur. Tiga tokoh wanita hebat yang diangkat menjadi tema utama lomba melukis tersebut mulai dari Bupati Blitar Rini Syarifah atau yang akrab disapa Mak Rini, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan sosok pahlawan nasional RA Kartini.

“Lomba melukis dengan tema  tokoh emansipasi wanita ini dipilih karena wanita itu  punya peran sangat besar dalam melahirkan dan mendidik anak-anak yang nantinya akan menjadi  penerus bangsa,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar, Izul Marom yang datang langsung meninjau jalannya lomba.

Baca Juga  Wakil Rektor I UIN Malang Sampaikan 4 Hal Penting yang Harus Diterapkan ASN

Lomba melukis  tersebut diikuti sekitar 2.000-an lebih  peserta. Mereka adalah siswa-siswi tingkat TK, SD dan SMP se Kabupaten Blitar. Siswa tingkat SD dan SMP mengikuti  lomba melukis tokoh wanita hebat. Sedangkan khusus untuk jenjang TK, perlombaan melukis mengambil tema ikan koi yang merupakan salah satu potensi unggulan Kabupaten Blitar.

“Dan yang istimewa khusus untuk anak-anak TK ini melukis didampingi orang tuanya. Ini adalah bentuk kepedulian kita agar anak-anak ini memiliki kedekatan dan kerjasama dengan orang tuanya masing-masing,” imbuh Izul.

Sebagai informasi, di hari dan tempat yang sama juga digelar lomba permainan tradisional seperti dakon, egrang dan engklek. Tujuan digelarnya lomba permainan tradisional ini adalah untuk melestarikan permainan tradisional yang  sudah mulai tergerus kemajuan jaman.

Baca Juga  Dindik Ngawi Gelar Bimtek Tata Naskah Dinas

“Permainan tradisional ini bagus dan mampu mendorong terbentuknya karakter anak-anak kita. Pemkab Blitar berupaya untuk melestarikan permainan tradisional agar tidak hilang tergerus kemajuan zaman,” pungkas Izul.(Adv/Kmf)