Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Arto Widodo (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

INDONESIAONLINE – Sekitar 1000 jiwa masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang harus mengungsi. Mereka kini mengungsi di tujuh lokasi.

Ke-tujuh lokasi pengungsian di antaranya SDN Supiturang 4, Masjid Desa Supiturang, SD Pemukiman, Balai Desa Oro-oro Ombo, SDN 4 Oro-oro Ombo, serta SDN 1 dan 2 Sumberurip.

Baca Juga : Kondisi Terkini Erupsi Gunung Semeru, Pengungsi Terpaksa Tidur Seadanya 

 

Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Arto Widodo menjelaskan wilayah yang terdampak paling parah erupsi Semeru di antaranya di Dusun Curah Kobokan, Kamar A dan Sumbersari yang berada di Desa Supiturang. Kemudian ada satu dusun yang tidak dapat dievakuasi karena akses jalan yang terputus.

Baca Juga  Ajak Generasi Muda Bangun Bangsa, Menteri BUMN Erick Thohir: Jangan Hanya Rebahan

“Yang terparah Curah Kobokan belum bisa terakses, jalannya terputus,” kata Arto ditemui di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Minggu (5/12/2021) dini hari.

Disinggung mengenai korban jiwa, Arto mengaku ada seorang warga yang meninggal dunia akibat erupsi tersebut. Warga tersebut tercatat sebagai warga Dusun Curah Kobokan.

“Sudah dibawa ke Puskesmas Candipuro. Yang luka-luka juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Pasirian. Ada juga yang dibawa ke Puskesmas Pronojiwo. Yang luka-luka ini masih belum bisa dihitung karena berpencar,” ungkap Arto.

Baca Juga : Wabup Lumajang Minta BNPB Kirim Helikopter Untuk Evakuasi Warga  

 

Hingga saat ini, Arto mengaku jika belum ada laporan yang masuk terkait anggota keluarga yang hilang.

Baca Juga  Kala Sapi Kurban Hampir 1 Ton Terperosok ke Got di Depan Rumah Ma'ruf Amin, Selamat tapi Alami Patah Kaki



Hendra Saputra