INDONESIAONLINE – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akhirnya buka suara terkait pernyataannya yang menyebut ‘Tuhan Bukan Orang Arab’ hingga viral di media sosial beberapa waktu lalu. Dalam pernyataannya, Dudung mengatakan, Tuhan memang bukan orang dan bukan orang Arab.

Ia menyampaikan Tuhan akan mengetahui doanya saat disampaikan dengan bahasa apapun. Dudung menjelaskan bahwa pernyataan itu persis dengan apa yang disampaikan oleh tokoh intelektual muslim Ainun Najib alias Cak Nun. 

“Tuhan itu bukan orang, apalagi orang Arab. Persis pernyataan saya seperti Pak Ainun Najib. Saya pakai bahasa apa saja saya berdoa, bisa Allah, Tuhan itu Maha Tahu. Ngapain pakai bahasa Arab?” kata Dudung, Senin (7/2/2022). 

Baca Juga  Hamas Balas Serangan Israel, Luncurkan 12 Roket dari Lebanon

Lebih lanjut, Dudung mengaku bisa menyampaikan doa tertentu dengan bahasa Arab, tetapi ia kembali menegaskan bahwa Tuhan bisa memahami doa dalam bahasa apapun. 

“Bahasa Arab saya bisa. Kalau hal-hal krusial, misalnya saya berdoa saya bisa itu doa (memohon) selamat,” ujar Dudung.

“Tetapi kalau, ‘Ya Allah, saya ingin membantu orang ya Allah, saya ingin menolong’. Cita cita saya hanya satu dari dulu, saya ingin menolong orang. Saya ingin bantu orang, itu doa saya. Tapi kalau (doa itu dalam) bahasa Arab kan saya enggak bisa. Apa Tuhan, Allah, itu mengerti bahasa saya? Bahasa Indonesia? Paham… di manapun dunia ini, (semua) bahasa Tuhan tahu,” tambah Dudung lagi. 

Baca Juga  Kisah Haru Mahasiswi Tersangka Pembuang Bayi yang Dinikahi Kekasihnya di Kantor Polisi

Seperti diketahui, sebelumnya elemen masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Ulama, Habaib & Pengacara Anti Penodaan Agama melaporkan Dudung Abdurachman ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) terkait dugaan penghinaan terhadap agama. Laporan tersebut merupakan buntut dari pernyataan Dudung soal “Allah Bukan Orang Arab”.

“Pada kenyatannya Jendral Dudung melakukan tindakan yang sebaliknya daripada kewajiban-kewajiban tupoksinya sebagai salah satu peran sebagai aparatur abdi pilar ketahanan negara. Jadi tidak sepantasnya secara etika dan secara hukum terkait pernyataan ‘Tuhan Bukan Orang Arab’,” kata Koordinator Koalisi Ulama, Damai Hari Lubis dalam keterangan resminya. 



Desi Kris