Kepala UPTD Pasar Bululawang Kabupaten Malang, Dwi Edy Susanto.(Foto: Riski Wijaya/MalangTIMES).

JATIMTIMES – Sejumlah pedagang Pasar Bululawang berencana menutup beberapa celah yang muncul akibat kebakaran yang terjadi pada Minggu (16/1/2022) dini hari lalu. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian. 

Langkah tersebut diambil karena hingga saat ini masih belum ada kepastian waktu perbaikan 51 kios yang habis terbakar dalam peristiwa tersebut. 

Pantauan di lapangan, beberapa bangunan kios yang terbakar secara tidak langsung dapat menjadi akses atau jalan baru untuk masuk ke area pasar. Pasalnya, kios-kios tersebut saat ini tidak ditempati, dan pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Bululawang Kabupaten Malang juga masih melarang pedagang untuk beraktivitas di sekitar area tersebut. 

Baca Juga  Satpol PP Kabupaten Malang Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal Libatkan Budayawan di Dau

“Masih belum, nah ini tadi kita ada rapat kecil dengan perwakilan (pedagang) yang terdampak, akan menutup pintu-pintu itu. Agar ada sedikit terjamin keamanannya. Karena ada banyak lubang-lubang seperti itu yang rencananya akan kita tutup dengan seng. Agar orang yang tidak berkepentingan mau masuk itu tidak bisa,” ungkap Kepala UPTD Pasar Bululawang, Dwi Edy Susanto, Rabu (2/2/2022). 

Dirinya tidak bisa menyebutkan ada berapa celah dadakan yang akan ditutup menggunakan seng. Yang pasti, dengan cara tersebut pihaknya bersama beberapa pedagang berusaha memastikan bahwa kondisi pasar tetap aman sembari menunggu perbaikan dilakukan. 

“Kalau pintu-pintu pasar kan memang sudah ada pintunya dan bisa ditutup. Nah ini akan kita tutup menggunakan seng. Pokoknya agar tidak ada akses masuk selain pintu yang memang sudah disediakan,” imbuh Edy. 

Baca Juga  MUI Dukung Langkah Pemkab Blitar Cabut Izin dan Tutup Padepokan Gus Samsudin

Rencana itu merupakan usulan langsung dari para pedagang yang terdampak. Sebab, para pedagang yang terdampak ini tidak ingin mengalami kerugian yang berlebih karena kiosnya habis terbakar dan jika sisa-sisa barangnya juga harus terancam kejahatan. “Rencananya kalau tidak besok ya lusa. Dilakukan secara swadaya,” pungkas Edy. 



Riski Wijaya