JATIMTIMES – Puluhan mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jawa Timur, Selasa (8/02/2022).

Aksi tersebut menuntut Polda Jawa Timur untuk mengusut tuntas mafia pupuk bersubsidi yang merugikan petani secara tahunan. Apalagi,  beberapa hari yang lalu, polisi beberapa kabupaten seperti Tuban dan Ponorogo menggagalkan penyelundupan pupuk bersubsidi asal Madura. Itu teejadi paska-pemberitaan perihal santernya pupuk subsidi dari luar daerah masuk daerah lain. 

“Aksi ini menuntut Polda Jatim untuk mengusut tuntas para mafia pupuk subsidi di Jawa Timur, yang menyebabkan kelangkaan pupuk terjadi di kabupaten/kota di Jawa Timur,” kata Wakabid politik DPD GMNI Jatim sekaligus koordinator aksi iRizky Kurniawan.

Menurut dia, praktik mafia pupuk subsidi ini merupakan musuh terbesar petani. Hampir setiap tahun persoalan klasik pupuk memang tak henti-hentinya menjadi keresahan masyarakat petani di setiap daerah,  khususnya di Jawa Timur, terutama saat musim tanam tiba. Apalagi kesannya pengawasan belum dilakukan secara maksimal. Pengawasan dinilai hanya  kepada sebatas agen tanpa menyentuh distributor maupun perusahaan. 

Baca Juga  KPK Lanjutkan Penyidikan di Tulungagung, Diduga Terkait Suap Unduh Anggaran dan Fee Proyek

Berdasarkan e-RDKK tahun 2021 saja, kebutuhan pupuk mencapai 24,3 juta ton. Sementara pemerintah hanya sanggup mengalokasikan subsidi sebanyak 9,041 juta ton. Tahun 2022 ini, Kementan mengalokasikan pupuk subsidi sebanyak 9,11 juta ton dan 1,8 juta liter pupuk organik cair.

“Perbuatan mafia pupuk sangat berbahaya dan dikatakan bahwa mafia pupuk adalah kejahatan kriminal yang sistemik, dan terorganisasi dengan baik,” tandasnya.

Untuk itu, GMNI  menyarankan agar pihak kepolisian perlu memberikan sangsi yang seberat-beratnya dan perlu adanya ketegasan dari aparat kepolisian. Tak terkecuali kapolda Jawa timur untuk membongkar sindikat yang terstruktur dan berbahaya tersebut. Itu mengingat mulai dari kasus penyelundupan di Kabupaten Jombang pada 2019, di Situbondo pada 2021, dan yang terakhir adalah penyelundupan yang tertangkap di Tuban dan Ponorogo.

Baca Juga  Viral, Erling Haaland ala Mojokerto, Piawai Main Hadrah

“Saya berharap, para mafia, broker, dan oknum nakal pupuk bersubsidi lainnya diberikan sanksi yang berat dan diberantas hingga sumber masalah sampai ke akar akarnya,” pintanya.

Dari sekian banyak kasus tersebut, GMNI menyebut tidak pernah sekali-kali pihak kepolisian memberantas dan menangkap pelaku sampai keakar-akarnya, yakni distributor. Polisi hanya berhenti di penangkapan sopir-sopir penyelundup pupuk bersubsidi tersebut.

“Kejadian-kejadian serupa sampai hari ini pada akhirnya menciptakan sebuah kejenuhan yang kemudian melahirkan ketidakpercayaan publik  (mosi tidak percaya) kepada institusi kepolisian,” tegasnya.



Ahmad Istihar