INDONESIAONLINE – Progres pembongkaran Pasar Besar Kota Batu sudah berjalan sekitar 80 persen. Pembongkaran yang dimulai sejak 26 Desember 2021 lalu itu, mengerahkan 4 backhoe.

Sesuai keinginan Kementerian PUPR dan PT Sasmito, pembongkaran yang mulanya diawali dari sisi timur kini sudah beralih ke sisi barat. Setelah dirobohkan, sejumlah pekerja juga terlihat memilah reruntuhan puing-puing bangunan yang sudah dibongkar. 

Beberapa kendaraan truk juga tampak lalu lalang di lokasi pembongkaran untuk mengangkut tumpukan material besi. Meskipun pembongkaran sudah berjalan 80 persen, progres pembersihan reruntuhan masih berjalan 20 persen. Faktor cuaca yang cenderung hujan, sempat menjadi kendala dalam proses pembongkaran. 

“Untuk bisa menyelesaikan semuanya, mulai dari pembongkaran hingga pembersihan kami perkirakan butuh waktu 20 hari lagi,” Rekanan Pemenang Lelang Bongkahan Pasar Batu, Subaidi.

Subaidi menjelaskan, untuk membereskan pembongkaran hingga benar-benar bersih total, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar dua bulan. Dan terhitung sejak awal pengerjaan pada 26 Desember 2021 lalu. 

Sekalipun pihaknya sanggup menyelesaikannya dalam waktu 1,5 bulan. Tambahan waktu selama setengah bulan itu karena ada keterlambatan pengerjaan lantaran pedagang masih belum berpindah ke tempat relokasi.

Baca Juga  Gandeng Rumah Sedekah NU, Sekber Arema akan Salurkan Bantuan Korban Tragedi Kanjuruhan

“Pembongkarannya molor karena pedagang masih belum pindah. Padahal kami sudah ditetapkan sebagai pemenang lelang pada 23 November lalu oleh KPKNL Malang,” tegas Subaidi. 

Di sisi lain, Subaidi diberi tenggat waktu selama tiga hari oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk menyelesaikan seluruh pembongkaran. Karena pihak Pemkot diburu waktu untuk mempercepat pelaksanaan revitalisasi. “Saya sebetulnya juga ingin cepat selesai. Cuma idealnya kalau kondisi seperti ini butuh setengah bulan menyelesaikannya,” grutunya.

Proses pembongkaran yang saat ini masih berlangsung, ternyata juga berimbas pada realisasi rencana revitalisasi yang terpaksa tertunda. Di mana rencana awalnya, Pemkot Batu menjadwalkan area pasar sudah steril dari pembongkaran pada Selasa (18/1/2022) lalu. 

Dengan begitu PT Sasmito selaku pemenang tender revitalisasi, bisa memulai pekerjaan awal  berupa pemasangan pancang tiang beton.

Di sisi lain, Subaidi juga mengaku bahwa pihaknya kehilangan 31 rolling door yang menurutnya menjadi haknya. Selain itu, dia juga kehilangan lima unit atap dan tujuh kusen alumunium. Dari jumlah barang yang hilang tersebut, dia merinci kerugian yang diderita mencapai Rp 77,5 juta. 

Baca Juga  Pemerintah Minta Masyarakat Lapor jika Temukan ASN Radikal, Adukan ke Sini

“Kami masih menunggu barang-barang itu dikembalikan. Meski tenggat waktu pengembalian sudah lewat. Rata-rata rolling door yang belum dikembalikan itu berada di unit 5. Sedangkan yang di unit 3 seluruhnya sudah dikembalikan,” terang dia. 

Jika hingga akhir masa pembongkaran barang yang hilang tersebut masih belum dikembalikan, ia berencana untuk mengajukan klaim kepada Pemkot Batu sebagai bentuk pertanggungjawaban. “Kami berharap Pemkot Batu bisa kooperatif menanggapi keluhan kami,” imbuh Subaidi. 

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Batu, M Chori menyampaikan, jika ingin menyampaikan klaim, itu merupakan hak pemenangan lelang. Jika benar-benar hal tersebut terjadi, pihaknya akan melakukan cross check data terlebih dahulu. 

“Data milik pemenang lelang dan data yang kamu miliki akan kami sinkronisasi terlebih dahulu. Setelah itu akan kami lakukan verifikasi dan kami rapatkan bersama untuk mengambil keputusan terbaik,” tandasnya.



Riski Wijaya