INDONESIAONLINE – Para peternak sapi perah di Desa Burno, Kecamatan Senduro kembali was-was. Pasalnya, puluhan sapi perah milik peternak mulai terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Padahal baru kemarin mereka bersama perangkat desa secara mandiri telah melakukan penyemprotan ratusan kandang sapi mereka.

Kepala Desa Burno Sutondo sebelumnya menyebutkan, PMK sudah mulai menjangkiti ternak sapi perah milik warganya. Kemarin dilaporkan hanya 10 ekor sapi dan belasan Kambing Etawa yang terjangkit.

Baca Juga :
Jalin Keakraban dan Silaturahmi, Brionesia Gelar JamNas Kedua di Kota Batu

INDONESIAONLINE sempat menanyakan kondisi sapi milik salah seorang warga Desa Burno yang bernama Eko Wibisono. Sebelumya 10 ekor sapi perah milik Eko terjangkit dan 1 ekor mati. Sapinya yang terjangkit PMK telah dijual dengan harga murah. Tinggal 4 ekor sapi yang masih bisa berdiri, namun Kamis (2/6/2022) salah satu sapi sudah tidak bisa berdiri karena kukunya bernanah. Eko Wibisono menyebutkan bahwa saat ini beberapa sapi milik warga lain juga mulai terpapar PMK.

Baca Juga  Review Warung Nyak Kopsah Jadi Perseteruan Food Vlogger

“Di kandang dekat sini saja sudah ada 15 yang mulai terpapar. Itu yang saya ketahui, belum lainnya,’ ujar Eko.

Eko menyebutkan bahwa jumlah yang terpapar bisa bertambah karena banyak warga yang menyembunyikan fakta dan tidak mau melaporkan jika sapinya terpapar PMK.

“Di Kecamatan Senduro jika terdeteksi semua bisa ribuan sapi yang terpapar,” ujarnya.

Baca Juga :
Atasi Asam Lambung, Konsumsi Resep Alami Ini dengan Rutin

Sementara itu menurut informasi yang beredar, dari sejumlah sapi yang terpapar, tercatat hanya 7 ekor sapi yang mati. Itu tidak termasuk sapi yang disembelih karena khawatir tidak bisa sembuh dari PMK.