JATIMTIMES – Bupati Malang HM. Sanusi menyebut akan segera melakukan perbaikan pada sejumlah kios di Pasar Bululawang yang habis terbakar pada Minggu (16/1/2022) dinihari lalu. Perbaikan atau rehabilitasi tersebut dinilai menjadi cara yang paling cepat agar bangunan yang rusak bisa kembali digunakan.

Menurut bupati asli Gondanglegi ini, jika perbaikan dilakukan sekaligus dengan revitalisasi maka waktu yang diperlukan akan relatif lebih lama. Ia menargetkan bahwa paling tidak dalam 1 bulan perbaikan sudah rampung. 

“Tidak (revitalisasi), kelamaan. Kalau bisa nanti dalam waktu 1 bulan mereka (pedagang) sudah bisa kerja lagi,” ujar Sanusi. 

Salah satu perbaikan yang rencananya akan dilakukan adalah dengan membangun bagian atas kios dengan menggunakan cor. Bukan tanpa alasan, dari laporan yang ia terima, ada satu kios yang beratap cor justru utuh saat peristiwa nahas itu terjadi. 

Baca Juga  BPJS Ketenagakerjaan MoU dengan PHRI Kota Batu, Dorong Pengusaha Penuhi Hak Pekerja

Sementara itu, terkait anggaran yang akan digunakan untuk perbaikan pasar, Sanusi menyebut akan menggunakan anggaran yang bersumber dari dana gotong royong. Misalnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Malang. 

“Karena perkiraan saya (kebutuhannya) tidak banyak. Jadi nanti dari gotong royong, karena APBD kan sudah jalan. Seperti dari pengusaha atau dari perusahaan yang ada di sekitar Bululawang,” terang Sanusi. 

Sanusi menyebut, tidak menutup kemungkinan bahwa perbaikan tersebut nantinya akan dilakukan secara mandiri oleh pedagang. Hal itu untuk memburu waktu agar kios yang rusak karena terbakar bisa segera dapat kembali digunakan berdagang. 

Sanusi mencontohkan seperti peristiwa serupa yang terjadi di Pasar Gondanglegi pada sekitar tahun 2008. Menurutnya, saat itu perbaikan dilakukan secara mandiri oleh pedagang dan dibantu oleh beberapa pihak. Termasuk bantuan dana dan material. 

Baca Juga  Adu Moncong Truk vs Pikap di Jombang, 1 Orang Tewas

“Di (pasar) Gondanglegi itu sekitar tahun 2008, satu bulan dikerjakan sendiri selesai. Dengan disupport bantuan anggaran juga. Dan sampai saat ini juga utuh, ada gempa juga utuh,” pungkas Sanusi. 



Riski Wijaya