INDONESIAONLINE – Perbedaan fisik bukanlah menjadi alasan bagi seseorang untuk tidak peduli kepada sesama. Apalagi jika masih mempunyai hubungan kerabat atau saudara.
Hal tersebut salah satunya seperti momen yang diunggah oleh akun media sosial tikto @rabiatulada*****. Dalam video tersebut, terlihat seorang balita yang mengalami pertumbuhan bulu wajah yang berlebih.
Di belakangnya nampak seorang wanita yang disebut sebagai tantenya tetap bermain dan berusaha menghibur sang keponakan tercinta. Meskipun, sesekali bayi mungil tersebut harus menangis.
Cukup memprihatinkan, rambut yang seharusnya tumbuh di bagian kepala, harus tumbuh di bagian wajah balita tersebut. Bahkan cukup lebat, dan menutupi hampir seluruh bagian wajahnya.
“Semoga Allah memberiku umur yang panjang sehingga bisa melihat awak membesar dengan sehat. Insha Allah ada hikmah mengapa Allah temukan kita sayang. Jangan pernah merasa orang membencimu, karena aunty disini ada untuk kamu,” ujar narasi dalam video tersebut penuh harap.
Video itupun banyak mengundang simpati warganet. Banyak warganet yang menyampaikan simpati dan memberikan semangatnya pada balita dan orang tua dalam video tersebut agar tetap semangat dan menangkap hal itu sebagai anugerah dari yang maha kuasa.
“guwe acungi 4jempol krn kalian org tua2 hebat bs mnerima buah hatinya dgn ihklas,” ujar komentar akun @putramal****.
“Ayo kak coba bawa ke RSUD dr Soetomo surabaya…banyak dokter dr luar negeri…bener saudara saya mengalami kayak adek ini…alhamdulillah sembuh,” ujar komentar akun @riarist***.
“Jgn kaitkan dengan mitos terkenan lah apa lah. tak baik tau. jagalah hati ibu bapa baby ni. kejadian Allah semua istimewa dan sempurna,” ujar komentar akun @irari******.
Sementara itu, informasi yang dihimpun, kejadian yang dialami balita tersebut dalam dunia kedokteran disebut sebagai hirsurisme, atau pertumbuhan bulu wajah yang berlebih.
Dikutip dari alodokter.com, dr. Ero Ari Erlangga menyebutkan bahwa hal tersebut paling sering disebabkan oleh variasi genetik.
“Jadi, pada beberapa wanita memiliki hormon androgen yang lebih tinggi sehingga dapat muncul bulu pada wajah, kumis, dan juga jenggot tipis,” ujarnya.
Namun kondisi tersebut juga bisa diakibatkan oleh beberapa penyakit seperti ketidakseimbangan hormon, Sindrom ovarium polikistik, Penggunaan steroid jangka panjang dan Penyakit kelenjar adrenal (anak ginjal).