JATIMTIMES – Konsolidasi internal partai politik dalam bentuk pertemuan pengurus dan kader  tak jarang berlangsung serius serta menegangkan. Namun, beda dengan konsolidasi  yang dilakukan DPD Partai Perindo (Persatuan Indonesia) Kota Malang, Minggu 28 November 2021.

Berlangsung di Hotel Pelangi, salah satu hotel cagar budaya di Kota Malang, konsolidasi berjalan gayeng, serius tapi santai, dan diwarnai permainan alat  musik tradisional jimbe. Konsolidasi ini mengambil tema “Strategi Pemanfaatan Media dalam Rangka Pemenangan Partai pada Masa Pandemi Corona”.

Permainan jimbe dilakukan pengurus dan kader Perindo Kota Malang dengan arahan salah satu pemateri dalam acara tersebut, Soetopo Dewangga yang juga konsultan pemberdayaan masyarakat. Berbicara soal “Spirit Membangunan Etika dan Budaya Politik”, Soetopo membawa 24  jimbe. Lewat alat musik tradisional itu, Soetopo mengajak pengurus dan kader Perindo memupuk semangat kekompakan. 

Pengurus dan kader diminta mempraktikkan bermain jimbe secara personal maupun bersama-sama. Melalui perintah secara verbal maupun gerakan, Soetopo membangun fokus dan kebersamaan kader. “Memajukan partai itu perlu fokus dan kebersamaan. Berpartai itu bersama-sama membentuk kerja sama agar tujuan tercapai,” ungkapnya.

Baca Juga  Wajah Sumringah Pokmas di Kediri, Terima Hibah Aspirasi Fraksi Gerindra

Soetopo juga menekankan supaya pengurus dan kader Perindo meletakkan kepentingan partai di atas kepentingan individu. Kader dan pengurus jangan lagi memikirkan bagaimana dirinya bisa masuk parlemen, tetapi bagaimana berpikir dan bekerja agar banyak kader Perindo menembus parlemen. Siapa pun orangnya. 

Sementara, Pemimpin Redaksi Jatimtimes.com Yunan Helmy yang menjadi pemateri kedua banyak mengupas cara branding di media massa (medmas) dan media sosial (medsos). Yunan menyatakan di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, melakukan branding lewat media massa dan media sosial lebih efektif, punya jangkauan luas, berbiaya murah, dan hemat tenaga. 

“Bukan berarti branding secara tradisional seperti blusukan dan tatap muka dengan masyarakat tidak penting. Hal itu juga perlu dilakukan karena kader partai politik perlu lebih mengenal masyarakat dan kondisinya,” ujar Yunan. Jadi, selain masif mem-branding lewat media massa dan media sosial, cara tradisional tidak ditinggalkan.

Baca Juga  KPU Pastikan Debat Capres Terakhir Tetap Dihadiri Penonton

Di hadapan ratusan kader Perindo Kota Malang, Yunan juga memamparkan bagaimana menembus media massa. Konten-konten yang disukai media massa dikemukakan. Misalnya magnitude atau gaung sebagai dampak adanya peristiwa, human interest (menyentuh rasa kemanusiaan), maupun tren atau yang sedang viral dan ditiru banyak orang.

“Ayo berlomba-lomba membikin konten media sosial yang kreatif dan menarik.. Konten seperti itu tidak hanya disenangi  netizen, tapi juga bisa menjadi konsumsi media massa,” ucap Yunan.

Sedangkan Ketua DPD Partai Perindo Kota Malang Laily Fitriyah Liza Min Nelly mengatakan bahwa konsolidasi ini termasuk persiapan menyongsong Pemilu 2024. Ada banyak gebrakan dari Perindo untuk mendulang suara lebih banyak dibandingkan Pemilu 2019. 

“Semangat kader untuk membesarkan partai perlu terus dikobarkan. Makanya, kami melakukan konsolidasi. Tidak hanya di sini. Konsolidasi akan terus kami intensifkan,” imbuh wanita yang dikenal sebagai pengusaha dan aktivis sosial di Malang tersebut.


Pewarta

Tubagus Achmad

Editor

Yunan Helmy