INDONESIAONLINE – Sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini masih menjadi topik hangat di dunia politik. Sebab, Hasto mempertanyakan apa saja prestasi Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Bahkan, Hasto menilai kondisi Ibu Kota tidak semakin membaik dalam masa kepemimpinan Anies. Kali ini pendiri dan mantan Sekjen pertama relawan (Pro Jokowi) Projo Guntur Siregar menjawab tudingan Hasto Kristiyanto yang bertanya apa saja 7 prestasi Anies Baswedan.
Guntur mengatakan bahwa sosok Anies mampu merajut kebangsaan, membangkitkan nasionalisme dan patriotisme dengan mengedepankan hak rakyat untuk hidup layak, tidak berjarak dengan kemakmuran dan keadilan.
Ia lantas menambahkan Anies juga mendorong pluralitas atau keberagaman rupa agar cita-cita proklamasi kemerdekaan bisa dinikmati oleh semua anak bangsa tanpa terkecuali.
“Anies seperti menjadikan itu sebagai “masterplan” dari miniatur Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya,” ujar Guntur.
Bahkan Guntur sampai merinci 7 prestasi Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk menjawab pertanyaan dari Hasto.
Berikut ini 7 prestasi Anies Baswedan sealama menjadi Gubernur DKI Jakarta menurut Guntur Siregar.
1. Anies merupakan pemimpin yang jujur dan sederhana serta pemimpin yang paling dekat dan menjangkau dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan dalam bingkai Pancasila, UUD 1945 dan NKRI secara lebih nyata.
2. Anies tidak pernah terlibat korupsi dan skandal-skandal aib dan memalukan serta kejahatan lainnya.
3. Anies berlatar belakang baik keluarga maupun dirinya sendiri sebagai pendidik dan bagian dari akademisi dan dunia intelektual.
4. Anies pemimpin yang terbuka sehingga memiliki kinerja yang transparan, kapabel dan akuntabel.
5. Anies figur pemimpin nasionalis religius dan religius nasionalisme.
6. Anies merupakan personal dan tokoh yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip keberagaman dan pluralisme.
7. Anies identik sebagai pemimpin yang cerdas, berwibawa dan santu selain sosok yang hangat, murah senyum, merangkul semua realitas komunitas dan potensi yang ada dengan pendekatan kemanusiaan betapapun kebencian dan sikap permusuhan kerapkali menyerangnya.