INDONESIAONLINE – Seorang pria asal Lamongan, Jawa Timur bernama Suyanto mendadak jadi perbincangan publik. Pasalnya, Suyanto berhasil merancang dan membawa pulang pesawat hasil karyanya. 

Suyanto mengaku, sengaja membawa pesawat buatannya ke kampung halamannya di Lamongan untuk ditunjukkan pada orang tua dan warga di kampungnya. Tak ayal, saat pesawat itu tiba di Lamongan, warga kampung pun memperbincangkan sosok Suyanto. 

“Pertama untuk membuktikan bahwa anak bangsa juga bisa membuat pesawat sekelas Amerika,” tutur Suyanto. 

Lantas siapa sosok Suyanto sebenarnya?

Suyanto adalah lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) di Kecamatan Babat, Lamongan, Jawa Timur. Ia bekerja ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 

Baca Juga  Respons Orangtua Ainun Najib Putranya Diminta Pulang Jokowi hingga Perkiraan Gajinya di Singapura

“Saya hanya lulusan STM tapi sempat jadi TKI di Republik Ceko,” kata Suaynto. 

Ia mengaku, pernah bekerja di perusahaan pesawat terbang saat menjadi TKI di Ceko. Keahliannya membuat pesawat itu, menurutnya, didapat dari perusahaan tersebut. 

Suyanto bahkan mengaku sudah membuat 3 pesawat. Bahkan 2 di antaranya laku dibeli pemerintah Republik Ceko. 

“Setelah tidak lagi TKI saya menetap di Ciamis, rumah istri, sekalian coba buat pesawat dari pengalaman yang saya dapat. Sudah 3 ini (pesawat yang dibuat), 2 lainnya dibeli pemerintah Republik Ceko tahun lalu,” tutur Suyanto.

Adapun pesawat jenis STOL hasil karya Suyanto itu memiliki ukuran panjang 7 meter dan lebar 9 meter dengan kapasitas 2 orang penumpang. Pesawat tersebut memiliki kecepatan maksimal mencapai hingga 180 km/jam. 

Baca Juga  Mengenal Ahmad Wildan Rofrofil Akmal: Atlet Muda Taekwondo dengan Deretan Prestasi

Durasi terbang bisa sampai 4 jam, dengan kapasitas bahan bakar 80 liter, Pertamax. Menggunakan mesin mobil (Honda) Jazz RS 2015.

Lebih lanjut Suyanto menegaskan, pesawat jenis STOL yang dibuatnya sudah siap diterbangkan. Ia hanya perlu menunggu uji kelaikan dari pihak terkait, sekaligus menyusul pembuatan identitas untuk pesawat. 

Pesawat tersebut dikerjakan Suyanto di Ciamis, lalu dibawa ke Lamongan. Seluruh proses desain hingga pengerjaan pesawat dilakukan oleh Suyanto seorang diri di kampung halaman istrinya di Kecamatan Lakbok, Ciamis. 

Suyanto menyebut, jika pesawat buatannya itu akan didarmabaktikan ke negara. 



Desi Kris