Beranda

Puan Maharani di HUT RI ke-79: Indonesia Bukan Milik Satu Golongan

Puan Maharani di HUT RI ke-79: Indonesia Bukan Milik Satu Golongan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani saat upacara HUT RI ke-79 di IKN (cantika)

INDONESIAONLINE – Dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-79, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, melontarkan pesan menohok melalui akun media sosial X pribadinya.

Pesan tersebut seakan menjadi pengingat bagi seluruh elemen bangsa tentang esensi kemerdekaan dan cita-cita luhur para pendiri bangsa.

“Saya meyakini, kita semua sepakat Indonesia bukan negara untuk satu orang, bukan negara untuk satu golongan. Kita mendirikan negara semua buat semua, satu buat semua, semua buat satu,” tulis Puan dalam cuitannya yang sarat makna.

Pernyataan tegas Puan ini menggaungkan kembali pidato monumental Bung Karno pada 1 Juni 1945 yang menjabarkan dasar-dasar negara Indonesia. Bung Karno dengan lantang menyatakan bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berlandaskan musyawarah untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Puan pun mengutip kalimat ikonik Bung Karno, “All for one; One for All” yang berarti “Semua untuk satu; Satu untuk semua.” Kalimat tersebut menegaskan bahwa Indonesia adalah rumah bersama bagi seluruh rakyatnya tanpa terkecuali.

Lebih lanjut, Puan menyoroti perbedaan mendasar antara seorang negarawan dan politisi. Menurutnya, negarawan senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan memikirkan masa depan negara yang lebih baik. Sementara, politisi cenderung berorientasi pada kepentingan pribadi atau golongan dan terfokus pada hasil Pemilu semata.

“Visi tanpa kekuasaan menjadi sia-sia, kekuasaan tanpa visi menjadi sewenang-wenang,” tulis Puan.

Oleh karena itu, Puan menekankan pentingnya sosok negarawan yang juga memiliki jiwa kepemimpinan seorang politisi, dan sebaliknya. Sinergi antara keduanya menjadi kunci agar kekuasaan negara dijalankan untuk kemaslahatan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

“Sehingga kekuasaan negara dijalankan untuk kebaikan yang lebih besar, bukannya untuk membesarkan diri sendiri, kelompok, maupun kepentingan tertentu,” pungkas Puan.

Pesan Puan ini menjadi refleksi penting di tengah dinamika politik Indonesia menjelang Pemilu 2025. Diharapkan pesan ini dapat menjadi renungan bagi para elite politik dan seluruh masyarakat agar senantiasa menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa (bn/dnv).

Exit mobile version