INDONESIAONLINE – Konflik antara Iran dan Israel makin memanas. Rudal-rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa lokasi di wilayah Israel pada Minggu malam (15/6/2025). Sementara, serangan balasan Israel dikabarkan menewaskan Kepala Intelijen Garda Revolusi Iran, Mohammad Kazemi, dan wakilnya, Hassan Mohaqiq.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sejumlah titik di negara itu terkena serangan rudal Iran. “Tim pencarian dan penyelamatan dari Komando Dalam Negeri telah dikerahkan ke beberapa lokasi yang terdampak,” bunyi pernyataan militer Israel seperti dilansir Agence France-Presse (AFP).
Pihak pemadam kebakaran Israel juga menyebutkan bahwa salah satu bangunan di kawasan pesisir Laut Tengah mengalami kerusakan akibat hantaman langsung rudal. Menurut lembaga layanan darurat Magen David Adom, tujuh orang terluka dalam serangan tersebut, termasuk seorang perempuan berusia 72 tahun.
Sementara itu, media semi-resmi Iran, Tasnim News Agency, melaporkan bahwa Mohammad Kazemi, Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), bersama wakilnya Hassan Mohaqiq tewas dalam serangan udara Israel di Teheran pada Minggu. Laporan itu juga menyebut bahwa seorang pejabat intelijen IRGC lainnya, Mohsen Bagheri, turut menjadi korban dalam serangan tersebut.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lebih dulu menyatakan bahwa Kazemi dan Mohaqiq telah tewas akibat serangan Israel.
Serangan antara Iran dan Israel telah berlangsung selama tiga hari berturut-turut. Kedua pihak saling melancarkan serangan udara yang menewaskan banyak warga sipil dan menimbulkan kekhawatiran akan potensi perang yang lebih luas.
Di Israel, setidaknya 14 orang dilaporkan tewas akibat serangan rudal Iran. Sementara itu, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa jumlah korban jiwa akibat serangan Israel sejak Jumat lalu telah mencapai 224 orang. Mayoritas korban disebut merupakan warga sipil.
Yang menarik, untuk kali pertama Iran meluncurkan serangan rudal di siang hari, sesuatu yang jarang terjadi sebelumnya. Salah satu rudal bahkan menghantam bangunan di kota pesisir Haifa dan melukai empat orang. Total korban luka di Israel kini mencapai 15 orang.
Setelah situasi mereda, militer Israel mengizinkan warga keluar dari tempat perlindungan. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan ringan di wilayah utara dan selatan Israel, namun tetap menimbulkan kepanikan.
Di Teheran, ibu kota Iran, langit malam tampak memerah oleh kobaran api besar dari sebuah depot bahan bakar yang terbakar akibat serangan udara Israel. Beberapa laporan menyebut bahwa Israel memang menyasar infrastruktur minyak dan gas milik Iran dalam serangan terbaru ini.
Kondisi ini membuat suasana makin panas. Kedua negara sama-sama menyampaikan ancaman akan melakukan serangan balasan dengan kekuatan lebih besar jika situasi tak kunjung mereda.
Di tengah konflik tersebut, pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat yang sebelumnya dijadwalkan juga dilaporkan batal. Seorang pejabat AS menyebut bahwa Presiden Donald Trump menolak rencana dari Israel yang ingin menargetkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.