Maulidya Yustrianawati, S.Pd

SMA Negeri 4 Pasuruan
[email protected]

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pemanfaatan video YuTube pada pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran menulis teks prosedur. Strategi tersebut dilakukan di kelas XI IPA 3 SMAN 4 Pasuruan yang terdiri dari 25 siswa. Langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi dilakukan pada setiap pertemuan dari penerapan strategi. Jumlah partisipasi siswa selama pembelajaran jarak jauh dan siswa produk tulisan menjadi sasaran analisis. Dampak positif dicatat setelah implementasi strategi dalam hal partisipasi siswa dan produk tulisan siswa. Dari 25 siswa, berturut-turut jumlah partisipasi siswa adalah 18, 23, 25, 25 dalam empat kali pertemuan pelaksanaan. strategi sedangkan skor rata-rata produk tulisan siswa adalah 78. Hasil dari kuesioner menunjukkan bahwa video memberi siswa inspirasi untuk mulai menulis. Ide menulis Teks Prosedur menurut struktur generiknya dan fitur gramatikalnya menjadi lebih baik karena pemodelan teks dari video. Konsep menulis adalah proses yang membantu siswa untuk menghasilkan teks dengan baik. Video YouTube juga menginspirasi siswa untuk membuat video serupa sendiri.
Kata kunci: Menulis, Teks Prosedur, Video

A. PENDAHULUAN

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat juga berfungsi sebagai sarana melatih berpikir dan mengembangkan ide yang telah dimiliki seseorang. Di lembaga pendidikan yang bersifat formal, seperti di sekolah, keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Keberhasilan dan prestasi siswa tersebut dipengaruhi oleh kemampuan, ketepatan, dan metode yang dipilih seorang guru dalam memberikan pembelajaran. Seorang guru dalam bidang bahasa harus menghayati tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat pengajaran keterampilan berbicara, menyimak, mendengarkan dan menulis. Dari berbagai pengajaran tersebut, menulis merupakan pembelajaran yang tidak mudah. Menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami (Gie, 1992:3). Dalam pengajaran menulis terdapat berbagai teks, salah satunya adalah teks prosedur kompleks. Menulis teks prosedur kompleks adalah teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap dan jelas tentang cara melakukan sesuatu (Kosasih, 2013:107).
Dalam pembelajaran seorang guru harus membuat tahapan. Tahap pembelajaran yang baik dan benar, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi. Tahap dalam pembelajaran sangat penting dalam proses pengajaran menulis. Siswa akan lebih mudah memahami dan dapat mengungkapkan pendapat melalui tulisan dengan lebih terarah dan tertata.
Pembelajaran menulis juga membutuhkan peran siswa yang aktif dan kreatif. Pemilihan bahan pembelajaran harus disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa. Bahan yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa diberikan agar diterima dengan mudah dan dapat dikembangkan sesuai dengan informasi yang pernah diterima oleh siswa.
Dewasa ini, berbagai paradigma lama sudah digantikan dengan paradigma pembelajaran baru. Paradigma pembelajaran lama peran guru menggunakan pembelajaran bersumber pada teori, di mana seorang guru aktif dalam memberikan dan menjelaskan teori (menyimak ceramah), sedangkan siswa hanya berperan pasif (siswa hanya duduk, mendengarkan ceramah, diam, mencatat, dan menghafal). Paradigma baru yang saat ini diterapkan, menuntut siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran berlangsung. Suasana yang diharapkan siswa mampu menggali dan memecahkan sendiri masalah-masalah dalam proses pembelajaran dan guru lebih banyak berperan sebagai motivator dan fasilitator. Situasi yang diharapkan saat proses pembelajaran berlangsung adalah siswa lebih banyak berperan aktif.
Pembelajaran menulis Bahasa Indonesia mudah direncanakan tetapi memerlukan waktu ekstra untuk mengoreksi hasil tulisan siswa. Kondisi ini akan lebih memprihatinkan manakala aktifitas pembelajaran menulis hanyalah berupa instruksi sepihak oleh guru kepada siswa untuk menulis, menulis, dan menulis, tanpa ada proses. Pendapat lain juga menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran menulis hanyalah menyusun kata menjadi kalimat, menyusun kalimat menjadi paragraf, dan melengkapi kalimat dengan kata yang sesuai. Tingkat kebosanan siswa terhadap pembelajaran menulis semakin bertambah manakala guru tidak menggunakan teknik, strategi, pendekatan, dan media pembelajaran yang bisa membantu mereka menghasilkan sebuah tulisan. Pada akhirnya siswa berpendapat bahwa pelajaran menulis itu sulit dan membosankan.
Dalam rangka merespon fakta dan problematika pembelajaran menulis, adalah penting bagi guru untuk menerapkan strategi dan pendekatan yang efektif, langkahlangkah taktis serta media pembelajaran yang dapat membantu siswa menuangkan dan mengembangkan ide mereka. Dengan kata lain, salah satu isu sentral pengajaran menulis adalah bagaimana siswa digiring sedemikian rupa untuk melakukan proses menulis secara alami tanpa mereka sadari bahwa mereka telah melalui tahapan-tahapan kegiatan yang kompleks (Cahyono, 2001:44). Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya media yang dapat membantu peserta didik menangkap materi dengan mudah. Media ideal yang dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran menulis Teks Prosedur adalah video, khususnya video tentang cara melakukan sesuatu, video tentang cara membuat makanan dan minuman serta video tutorial yang banyak dijumpai di kanal YouTube.
Dengan mempertimbangkan bahwa proses menulis Tek Prosedur menjadi lebih mudah dengan memahami struktur teks dan unsur kebahasaannya, serta kekuatan video sebagai media pembelajaran yang dapat menginspirasi siswa untuk menulis, maka studi ini dilakukan dalam rangka menemukan cara untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, utamanya menulis Teks Prosedur.
Fokus studi ini adalah pembelajaran (jarak jauh) dengan memanfaatkan video YouTube sebagai media pembelajaran. Investigasi terhadap penggunaan video dalam pembelajaran menulis Teks Prosedur dilakukan dalam bentuk pengecekan, pemberian umpan balik, penyuntingan, dan komentar hasil tulisan peserta didik.
Menindaklanjuti alasan-alasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks dengan Memanfaatkan Video Youtube”. Fokus dan prinsip dari studi ini adalah meningkatnya keterampilan menulis peserta didik, pembelajaran bermakna, dan pembelajaran menyenangkan.

B. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data yang nyata terjadi di lapangan. Secara spesifik, penelitian ini berusaha mendeskripsikan fenomena-fenomena kegiatan pendidikan, pembelajaran, dan implementasi kurikulum di sekolah. Adapun prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini melalui tiga tahap, yaitu: (1) studi persiapan/orientasi, (2) studi referensi, dan (3) studi implementasi.
Studi persiapan didasari dari pemikiran bagaimana mengembangkan pembelajaran jarak jauh yang lebih bermakna dan menyenangkan selama masa pandemi covid 19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyatakan bahwa konsep dan prinsip pembelajaran jarak jauh adalah pendidik harus memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi peserta didik yang saat ini memerlukan kegiatan belajar yang lebih variatif, inovatif, kreatif, untuk menghindari kejenuhan. YouTube sebagai patform berbasis web, menyediakan berbagai produk dalam bentuk video. Video tentang demo memasak, eksperimen sains, dan tutorial menjadi inspirasi untuk digunakan sebagai media pembelajaran dengan materi ‘Teks Prosedur’.
Studi referensi dimaksudkan untuk mencari kekuatan subjek utama penelitian. Pendapat para ahli bidang pendidikan terutama penggunaan video sebagai mediapembelajaran dan didukung oleh penelitian-penelitian tentang kekuatan video sebagai media pembelajaran menjadi dasar ilmiah dilaksanakannya penelitian ini. Studi implementasi merupakan eksekusi dari studi persiapan dalam bentuk asumsi kekuatan subjek penelitian dengan mempertimbangkan pendapat para ahli yang didukung oleh penelitian sejenis. Observasi terhadap perilaku objek dan produk menjadi sasaran utama tahapan ini. Hasil observasi kemudian dianalisis untuk mencari kekuatan dan kelemahan terhadap implementasi suatu strategi. Kekuatan dan kelemahan tersebut dideskripsikan secara rinci dalam penelitian ini.
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, guru peneliti merancang pembelajarannya sehingga tahap demi tahap pembelajaran terlaksana secara runtut. Bahkan di setiap tahapan tertentu, guru peneliti melakukan refleksi dalam rangka untuk memperbaiki langkah-langkah berikutnya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran Teks Prosedur sesuai dengan indikatornya, penulis mendesain peta pembelajaran sebagai berikut:

Baca Juga  Turis Buat Air Mendidih Jadi Awan Es di Suhu Superdingin Finlandia

1. Perencanaan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menyiapkan RPP untuk
beberapa pertemuan, menyiapkan bahan ajar, dan menyiapkan media
pembelajaran (video),
b. Menyiapkan format catatan lapangan untuk mengidentifikasi temuan-temuan selama proses pembelajaran.

2. Penerapan strategi
Rangkaian kegiatan pada tahap ini antara lain:
a. Melaksanakan pembelajaran jarak jauh sesuai langkah-langkah RPP,
b. Membuat catatan lapangan selama proses pembelajaran.

3. Refleksi dan Evaluasi
1. Menganalisis catatan lapangan/data selama proses pembelajaran,
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan pelaksanaan strategi

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP, pembelajaran Teks Prosedur didesain dalam empat kali pertemuan. Berikut deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran Teks Prosedur pada setiap pertemuan.
Pertemuan 1 (Rabu, 7 Oktober 2020)
Fokus dari pertemuan 1 adalah kegiatan literasi: mengamati dan mengidentifikasi tayangan video dan menulis teks. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah agar peserta didik memiliki pemahaman awal terkait fungsi sosial dan struktur teks serta gambaran umum tentang Teks Prosedur.

Kegiatan Awal
Guru peneliti masuk ke Forum Google Classroom, memberi salam dan menyampaikan kalimat-kalimat motivasi, mengingatkan peserta didik untuk mandi, sholat dhuha dan berdo’a sebelum belajar, serta menuliskan rangkaian kegiatan hari ini, tujuan mempelajari materi, dan manfaat mempelajarinya.

Kegiatan Inti
1) Guru peneliti masuk ke kolom Tugas Kelas dan Materi di Google Classroom, menayangkan materi dari link YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=9asFCKv9wTI tentang cara mencuci tangan pakai sabun dengan benar. Sejumlah pertanyaan yang mengikuti tayanagn antara lain:
– Apakah judul teks tersebut?
– Apakah ada bahan atau bahan untuk melakukan kegiatan tersebut?
– Jika demikian, apakah itu?
– Tulis teks di buku Anda, lalu garis bawahi kata kerja teks!2) Hasil Penugasan
Dalam hal penugasan terhadap materi diatas, guru peneliti tidak memberi batasan waktu sampai jam berapa peserta didik harus mengumpulkannya karena ini hanya pengenalan materi. Rata-rata kesalahan terhadap hasil pekerjaan peserta didik terletak pada tujuan Teks Prosedur dan ada atau tidaknya teks tersebut yang menyatakan bahan-bahan. Dalam hal identifikasi kata kerja, mereka sudah bisa melakukannya dengan baik. Tindak lanjut dari analisis tersebut disampaikan pada pertemuan selanjutnya.

Kegiatan Akhir
Di bagian akhir kegiatan pembelajaran pertemuan 1, guru peneliti memberi tugas alternatif (tidak wajib dikerjakan) tentang apa manfaat dari mempelajari Teks Prosedur, menyatakan terima kasih atas partisipasi peserta didik, menyampaikan salam sehat, salam perpisahan, dan do’a selesai belajar.

Refleksi
Hasil observasi dari pertemuan 1 pembelajaran Teks Prosedur adalah peserta didik belum begitu antusias menyambut kegiatan di pertemuan 1, dari 25 peserta didik, jumlah jawaban dari penugasan yang masuk ke classroom hanya mencapai 20 jawaban dalam kurun waktu 24 jam.
Mempelajari tingkat partisipasi peserta didik dalam penugasan 1, beberapa solusi alternatif dilakukan, antara lain: 1) guru mencari alternatif bahan ajar, bahan tayang atau video yang lebih menarik perhatian peserta didik, 2) instruksi yang disertai contoh sebaiknya dilampirkan oleh guru (masukan dari sejumlah peserta didik melalui nomor pribadi), 3) penugasan tidak perlu terlalu banyak.

Pertemuan 2 (Rabu, 14 Oktober 2020)
Fokus dari pertemuan 2 adalah kegiatan literasi dan kreasi: mengamati tayangan video, mengidentifikasi, dan menulis teks sederhana. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah peserta didik memiliki pemahaman terhadap struktur teks Prosedur, memahami unur-unsur kebahasaan teks Prosedur, dan menulis Teks Prosedur sederhana yang memenuhi unur-unsur kebahasaan dan struktur teks.

Kegiatan Awal
Guru masuk ke Forum Google Classroom, mengucapkan salam dan kalimat-kalimat motivasi, mengingatkan peserta didik untuk mandi, sholat dhuha dan berdo’a sebelum belajar, serta menuliskan rangakaian kegiatan hari ini, tujuan mempelajari materi, dan manfaat mempelajarinya.

Kegiatan Inti
1) Guru masuk ke Tugas Kelas_Materi Google Classroom menayangkan materi buatan guru dalam bentuk power poin. Tayangan power poin tersebut disertai dengan suara guru yang memberi keterangan singkat dan pertanyaan-pertanyaan yang diselipkan. Pertanyaanpertanyaan dibuat untuk menggiring peserta didik memahami langkah apa saja yang harus dibuat untuk membuat teks Prosedur.
2) Untuk merangsang motivasi peserta didik, guru menayangkan video tentang cara membuat Dalgona Coffee, minuman yang sedang trend di kalangan anak muda.
Video tersebut dapat diakses di YouTube dengan link https://www.youtube.com/watch?v=O1rvJZo8O4k. Penugasan untuk peserta didik adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
– Apa judul teksnya?
– Apa bahan Dalgona Coffee?
– Tulis kata kerja yang menunjukkan Imperatif (kalimat perintah)!
– Apakah Anda memiliki makanan atau minuman favorit?
– Mengapa Anda tidak menunjukkan kepada orang lain cara membuatnya? (yang sederhana)
– Tuliskan di bukumu. Anda bisa melakukannya dengan orang terdekat Anda di rumah.

Kegiatan Akhir
Di bagian akhir kegiatan pembelajaran pertemuan 2, guru memberi penguatan tentang: manfaat dari mempelajari teks Prosedur, unsur-unsur teks Prosedur, unsur kebahasaan yang digunakan untuk membangun teks Prosedur, menyatakan terima kasih atas partisipasi peserta didik, menyampaikan salam sehat, salam perpisahan, dan do’a selesai belajar.

Refleksi
Catatan observasi dan analisis pertemuan kedua sebagai berikut:
– Tingkat partisipasi peserta didik dalam merespon tugas terkategori bagus. Dari 25 anggota kelas, 23 tugas terkirim dalam kurun waktu 24 jam.
– Salah satu penyebab meningkatnya partisipasi peserta didik adalah pertanyaan terhadap teks lebih sedikit dan relatif lebih ringan.
– Pertanyaan-pertanyaan terjawab dengan baik walau belum terpenuhi 100% dari jumlah peserta didik yang mengerjakannya. Namun teks yang dicontohkan peserta didik menjadi perhatian tersendiri karena pekerjaan mereka rata-rata sudah memenuhi unsur-unsur teks Prosedur; judul atau tujuan, penggunaan kata kerja benar, struktur teks juga runtut. Setelah diakukan skoring, rerata hasil tulisan mereka adalah 78.
– Guru harus mengevaluasi diri supaya tingkat partisipasi peserta didik bisa mencapai 100%.

Pertemuan 3 (21 Oktober 2020)
Sesuai dengan RPP, fokus dari pertemuan ketiga adalah berpikir kritis. Kegiatan yang dilakukan antara lain menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks, menganalisis struktur teks dan unsur kebahasaanya. Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah agar peserta didik memahami teks Prosedur secara komprehensif.

Kegiatan Awal
Guru masuk ke Forum Google Classroom, mengucapkan salam dan putar video motivasi bahwa tidak ada anak yang bodoh, mengingatkan peserta didik untuk mandi, sholat dhuha dan berdo’a sebelum belajar, serta menuliskan rangkaian kegiatan hari ini, tujuan mempelajari materi, dan manfaat mempelajarinya.

Kegiatan Inti
1) Guru masuk ke Tugas Kelas_Pertanyaan Google Classroom menayangkan video yang diikuti comprehension questions tentang cara membuat seblak mie yang bisa diakses di https://www.youtube.com/watch?v=XxUoGgd2rp8
2) Setelah video terkirim dan peserta didik menyaksikan video, guru mengirimkan sebuah teks Prosedur dengan topik yang sama dan peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan teks.
3) Satu, dua, hingga tiga jam setelah penugasan didapatkan beberapa jawaban dari peserta didik. Guru mengoreksi dan beri feedback terhadap hasil pekerjaan peserta didik yang masuk ke GC (kadang-kadang WA). 25 peserta didik mengirim jawaban setelah kurun waktu lebih dari 12 jam. Dari hasil analisis terhadap 10 pertanyaan tersebut, kesalahan jawaban terdapat di nomor-nomor 1 (5 siswa), 3 (6 siswa), 6 (10 siswa). Nomor-nomor lain relatif terjawab dengan baik.

Baca Juga  9 Tradisi Iduladha di Berbagai Negara, Ada yang Memandikan hingga Merias Hewan Kurban

Kegiatan Akhir
Di bagian akhir kegiatan pembelajaran pertemuan 3, guru memberi penguatan tentang apa yang peserta didik rasakan setelah tiga pertemuan belajar teks Prosedur dengan menggunakan video. Guru juga menyatakan terima kasih atas partisipasi peserta didik, menyampaikan salam sehat, salam perpisahan, dan do’a selesai belajar.

Refleksi
1) Tingkat partisipasi peserta didik dalam merespon tugas menjawab pertanyaan terkategori bagus. Dari 25 anggota kelas, 18 tugas terkirim dalam kurun waktu kurang dari 6 jam, 7 yang tersisa mengirimkan tugas mereka setelah lebih dari 12 jam.
2) Pertanyaan-pertanyaan terjawab dengan baik dengan rerata skor mencapai 82.
3) Materi Teks Prosedur yang diakses dari video YouTube memberi daya tarik tersendiri terhadap antusiasme peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran (jarak jauh).
4) Materi Teks Prosedur yang diakses dari video YouTube dengan topik yang dekat dengan lingkungan peserta didik berdampak positif terhadap pemahaman mereka.

Pertemuan 4 (28 Oktober 2020)
Kegiatan online classroom pada pertemuan 4 disampaikan guru melalui grup WA dengan tugas individu, membuat kreasi video teks Prosedur. Kreasi video teks Prosedur dikerjakan secara kelompok ataupun perorangan.

Instruksi:
Ada berbagai topik Teks Prosedur yang dapat kita temukan di YouTube. Mereka praktik atau demonstrasi membuat makanan dan minuman, tutorial cara membuatnya sesuatu, atau langkah-langkah melakukan percobaan ilmiah. Mereka dikategorikan ke dalam Teks Prosedur asalkan memiliki prosedur atau langkah-langkah pengerjaan sesuatu.

Sekarang, maukah Anda membuat video Anda sendiri yang menunjukkan Teks Prosedur?
Anda dapat melakukannya secara berkelompok atau individu. Ingat, jika Anda melakukannya dalam kelompok, Anda harus melakukannya pakai masker, cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, dan pastikan kamu dapat menjaga jarak fisik. Anda dapat memilih topik Anda sendiri. Setelah Anda selesai membuat video Anda, Anda dapat mengirimkannya ke nomor WA saya. Jika kamu punya beberapa
pertanyaan, silahkan hubungi saya. Selamat mengerjakan!

Refleksi
1) Penugasan membuat kreasi video teks prosedur mendapat sambutan yang luar
biasa oleh peserta didik. Dari 25 peserta didik, 2 peserta didik mengerjakannya
secara individu dan selebihnya mengerjakan secara kelompok, berdua, bertiga,
atau berempat.
2) Jenis teks prosedur karya peserta didik: 1 video dalam percobaan ilmiah, 1 video
dalam tutorial, dan 5 video resep latihan.
3) Dari 8 video, semuanya disertai dengan teks. Dari teks tersebut dijumpai sedikit
kesalahan dalam hal ejaan, kalimat imperatif, diksi, dan struktur kalimat.
4) Dari 8 video, 5 video disertai dengan teks dan suara. Konsekuensinya, ada kesalahan dalam hal pengucapan.
5) Guru memberi umpan balik terhadap kesalahan tersebut untuk dilakukan editing oleh peserta didik.

D. KESIMPULAN

Penggunaan video untuk mengajar menulis “Teks Prosedur” dapat dilakukan dalam beberapa langkah antara lain: pendahuluan (sebelum menyaksikan video), saat menonton video, dan pasca menonton video. Pada kegiatan sebelum menulis, guru memberi stimulus dan memotivasi peserta didik untuk menyiapkan diri dengan baik terhadap topik yang akan menjadi bahan diskusi. Pada aktifitas menonton, guru mengirimkan video dan peserta didik dapat memainkan video tersebut beberapa kali tergantung seberapa bagus mereka memahami pesan video tersebut. guru mengirim pertanyaan-pertanyaan ringan yang menyertai video tersebut sebagai diskusi jarak jauh. pada post viewing activity, guru bertanya tentang kendali peserta didik dalam memahami pesan yang terdapat pada video yang diputar sebagai bahan refleksi untuk pertemuan berikutnya.
Bagaimana dengan hasil atau produk menulis peserta didik? Baik produk bahasa lisan dalam bentuk membuat video maupun bahasa tulis dalam bentuk membuat teks prosedur sederhana ditemukan beberpa hal antara lain, peserta didik memiliki gaya yang bervariasi dalam mengekpresikan ide mereka dalam bentuk bahasa tulis. Dalam hal tema, ada kecenderungan mereka memilih sesuai dengan apa yang menjadi favorit mereka. Resep makanan, resep minuman mendominasi produk tulisan mereka. Hanya satu yang menulis tentang langkah-langkah eksperimen sains, satu tentang tutorial merancang tamiya. Susunan teks sudah sesuai generic structure Teks Prosedur. Tata bahasa juga sudah menggunakan kalimat-kalimat imperative. Sungguh karya yang luar biasa, khusunya hasil kreasi video Teks Prosedur peserta didik. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah respon peserta didik terhadap kehadiran video sebagai media pembelajaran jarak jauh dalam mempelajari Teks Prosedur.
Secara aklamasi seluruh peserta didik yang menjadi obyek studi menyatakan bahwa keberadaan video benar-benar memberi warna tersendiri dalam pembelajaran jarak jauh mereka. Tentunya, video yang dipilihpun juga harus selektif, yakni video yang secara tema sesuai dengan pola pikir dan pola kehidupan pembelajar muda.

E. SARAN

Dengan mempertimbangkan kesimpulan diatas, sejumlah saran disampaikan untuk ditindaklanjuti. Saran ditujukan kepada guru Bahasa Indonesia, kepada peneliti yang akan datang, dan kepada peserta didik.
Penggunaan video YouTube sebagai media pembelajaran menulis tesk prosedur telah teruji efektifitasnya. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan menggunakannya dengan menyesuaikan dengan kondisi kelas masing-masing.
Penyusunan RPP, pemilihan materi/topik video sebagai model, penyusunan langkahlangkah pembelajaran sebaiknya didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik antusias mengikuti pembelajaran (jarak jauh). Pembelajaran bermakna dan menyenangkan yang menjadi karakter pembelajran jarak jauh sebaiknya menjadi bahan pertimbangan tersendiri oleh guru.
Kepada peneliti yang sedang atau akan melakukan penelitian sejenis, mudahmudahan penelitian sederhana ini memberi inspirasi terciptanya penelitian yang lebih baik dan efektif di masa mendatang. Dan kepada peserta didik disarankan untuk terus berkreasi menciptakan teks-teks baru berbasis IT dengan harapan mudah-mudahan memberi inspirasi kepada teman-teman lain dan memberi manfaat tersendiri terhadap dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2006 Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: CV Rajawali.
Depdiknas. 2004. Pedoman Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa dan Skenario Pembelajaran Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Umum

Dirjen Pendidikan Tinggi. 1999. Penelitian Tindakan Kelas Bahan pelatihan Dosen LPTK dan guru Sekolah Menengah. Jakarta

Hadi, Samsul. 2000. Pengelolaan Pembelajaran Biologi Menggunakan Strategi Cooperativ. Surabaya: Depdiknas Propinsi Jawa Timur
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Holstein, Herman. 1986. Murid Belajar Mandiri. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Moleong, Lexi J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyono, Anton. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nur, Mohamad. 2005. Pembelajaran kooperatif. Surabaya: Pusat Sains dan Biologi Sekolah UNESA
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sharan, Yael dan Sharan, Shloma. 1992. Expanding Cooperative Learning Group Investigation. New York: Theachers College Pers.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sujanto. 1988. Keterampilan Berbahasa Membaca-Menulis-Berbicara Mata Kuliah Dasar Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Indonesia.
Sunarti dan Rahmawati. 2014. Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Wahyudi. 2001. Tingkat Pemahaman Siswa pada Materi Pelajaran. Editorial Pendidikan
dan Kebudayaan Edisi 36. Jakarta :Depdiknas.

Wiraatmadja, Rochiati. Prof. Dr. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

https://www.youtube.com/watch?v=9asFCKv9wTI, When To Wash Your Hands, diakses tanggal 29 September 2020.

https://www.youtube.com/watch?v=O1rvJZo8O4k, Dalgona Coffee Recipe – How To Make Dalgona Coffee, diakses tanggal 29 September 2020.

https://www.youtube.com/watch?v=XxUoGgd2rp8, Cara Membuat Seblak Mie, diakses tanggal 1 November 2020