INDONESIAONLINE – Di zaman yang serba modern ini, ternyata masih banyak orang yang melakukan praktik pesugihan. Meskipun praktik pesugihan biasanya mempertaruhkan nyawa, sang pelaku seakan tak peduli. 

Pesugihan sendiri menjadi alternatif untuk mencari kekayaan dengan cara yang instan. Orang yang melakukan pesugihan tidak peduli meski nyawanya atau nyawa orang lain menjadi taruhan.

Dalam praktik pesugihan, tentu ada yang dijadikan tumbal. Dan, tumbal tersebut adalah nyawa manusia.

Orang yang sudah mengambil pesugihan  tidak akan segan-segan mempertaruhkan nyawa dirinya, keluarga, saudara atau teman guna mendapatkan kekayaan yang berlimpah. 

Dikutip melalui video di kanal YouTube Esa Production, seorang supranatural Mbah Yadi menjelaskan cara  pengikut pesugihan mencari tumbal pesugihan:

1. Sering memberi makanan lezat tanpa sebab yang jelas

Cara pertama yaitu biasanya orang pengikut pesugihan akan menarik calon tumbal pesugihan dengan memberikan makanan-makanan yang enak. Kendati demikian, jangan buru-buru su’udzon. 

Baca Juga  Tradisi Unik Lebaran di Selandia Baru: Mengunjungi Eden Park di Auckland

Biasanya makanan yang bercampur dengan ilmu santet atau sihir itu memiliki tanda-tanda tertentu. Mbah Yadi mengatakan, sebaiknya sebelum makan, berdoa dulu kepada Tuhan. 

Setelah tenang, perhatikan makanan itu. Baru setelah yakin ada yang aneh dengan makanan itu, maka sebaiknya hindari untuk memakannya.

2. Sering memberi uang dalam jumlah tidak wajar

Cara pengikut pesugihan yang kedua yaitu pelaku sering memberi calon tumbal pesugihan uang yang banyak di atas kewajaran. Misalnya, kita yang biasanya diberi gaji Rp 2 juta, oleh bos mendadak diberi bonus hingga Rp 10 juta. 
Jangan senang dulu. Coba pikirkan kembali dan jangan menerimanya begitu saja.

Mbah Yadi menyarankan untuk tetap tenang jika berada disituasi seperti itu. “Para pengikut pesugihan biasanya selalu memberikan uang banyak kepada calon tumbalnya,” ujar Mbah Yadi.

Baca Juga  Job Manggung Mengalir Lagi, Pedangdut di Tulungagung Bahagia

Biasanya karyawan atau anak buah si pemakai pesugihan akan diberi uang banyak sebagai sesajen tumbal.

3. Menyimpan sesajen di tempat keramat

Jika kamu melihat seseorang sering menyimpan sesajen di tempat keramat, bisa dipastikan orang tersebut segera melancarkan aksi tumbalnya. Pastikan, jika melihat sesajen, jangan bicara sompral, jorok, sembrono dan menantang jika tidak ingin jadi korban. “Kalau ada yang menyimpan sesajen, jangan bicara sompral,” tegas Mbah Yadi.

Sebab, jika kita ketahuan bicara sompral atau melakukan tindakan yang aneh-aneh, bisa jadi kita malah berakhir jadi tumbal pesugihan tersebut.



Desi Kris