INDONESIAONLINE – Papan klasemen Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 menampilkan sebuah narasi yang tak terduga. Dominasi Kota Surabaya yang selama ini seolah tak tersentuh, kini mendapat tekanan serius dari Kota Malang yang tampil menggebrak dengan strategi mengejutkan.
Persaingan bukan lagi sekadar kejar-kejaran angka, melainkan sebuah pertarungan strategi. Data resmi menunjukkan Surabaya masih memimpin dengan 64 medali (28 emas, 18 perak, 18 perunggu).
Namun, Kota Malang menempel ketat di posisi kedua dengan 42 medali (20 emas, 13 perak, 9 perunggu), sebuah selisih yang membuat sang juara bertahan tidak bisa tidur nyenyak.
Apa rahasianya? Kunci performa impresif Kota Malang ternyata tidak hanya datang dari cabang olahraga (cabor) unggulan yang ditargetkan. Faktor “kuda hitam” menjadi pembeda utama.
“Banyak cabor lain yang tidak kita targetkan justru dapat emas. Seperti pacuan kuda di Blitar, motor cross di Batu,” ungkap Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi.
“Artinya ini sangat menggembirakan dan yang sudah kita targetkan pun bisa melampaui,” lanjutnya.
Fenomena ini menunjukkan adanya ledakan potensi atlet di luar prediksi. Cabor seperti Hapkido dan Dance Sport yang menyumbang masing-masing 8 medali emas menjadi lumbung utama, namun medali tak terduga dari pacuan kuda dan motorcross inilah yang menjadi suntikan moral dan poin krusial.
Optimisme kini membumbung tinggi di kubu Kota Malang. Baihaqi menegaskan perburuan belum berakhir, dengan sejumlah cabor favorit seperti MMA, Wushu, dan Kabaddi yang berpotensi besar menyumbang emas masih akan bertanding.
“Pengumpulan medali terus kejar-kejaran. Kita optimis karena beberapa cabor favorit terus bertanding,” jelasnya.
Didukung antusiasme publik yang memadati setiap arena dan dukungan penuh dari pimpinan daerah, misi Kota Malang bukan lagi sekadar meraih target, tetapi mengubah peta kekuatan olahraga Jawa Timur.
Porprov kali ini menjadi bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan semangat juang tak terduga, hegemoni sang raksasa pun bisa digoyahkan (rw/dnv)
