INDONESIAONLINE – Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi Indonesia pada kuartal III tahun 2025 mencapai Rp 491,4 triliun. Dari total tersebut, penanaman modal asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 212,2 triliun atau 43,1%. Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) lebih tinggi, yakni Rp 279,4 triliun atau 56,9%.
Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan bahwa capaian tersebut masih tergolong positif di tengah dinamika ekonomi dan geopolitik global.
“PMA-nya mencapai Rp 212 triliun. Meski masih ada tantangan global, tren ke depan menunjukkan peningkatan. Baik Bank Dunia maupun OECD telah merevisi proyeksi ekonomi menjadi lebih optimistis,” ujarnya dalam konferensi pers Capaian Realisasi Investasi Triwulan III 2025 di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Rosan menambahkan, Singapura tetap menjadi negara dengan investasi terbesar di Indonesia. Investasi Singapura senilai US$ 3,8 miliar atau 28,8% dari total PMA.
Dominasi Singapura sebagai investor utama telah berlangsung selama satu dekade terakhir.
“Kontribusi antarnegara cenderung stabil. Selama sepuluh tahun terakhir, Singapura konsisten menempati posisi teratas sebagai investor asing terbesar di Indonesia,” jelasnya.
Posisi kedua ditempati Hong Kong, yang menanamkan modal sebesar US$ 2,7 miliar atau 20,3%. Di urutan ketiga ada China dengan investasi US$ 1,9 miliar atau 14,1%.
“Jika investasi Hong Kong dan China digabung, totalnya mencapai US$ 4,6 miliar, melampaui kontribusi Singapura,” terang Rosan.
Sementara, Malaysia menempati peringkat keempat dengan investasi US$ 1 miliar atau 7,4%. Amerika Serikat berada di posisi kelima dengan kontribusi US$ 0,8 miliar atau 5,8%. (rds/hel)
