Via Surat Bunuh Diri, Terkuak Kekejian David Kozak

David Kozak Penembak Massal di Charles University dan merupakan pembunuh keji

INDONESIAONLINE – Penembakan massal yang dilakukan David Kozak di Charles University, jadi peristiwa terparah di Republik Ceko. Awalnya, penembakan yang dilakukan Kozak mahasiswa magister sejarah berusia 24 tahun di universitas tersebut, belum diketahui motifnya.

Tapi, jejak kebiadaban Kozak akhirnya terungkap dari lembaran surat bunuh diri yang ditemukan di rumahnya, 21 Desember. Dari surat bunuh diri itu pun terkuak jejak kekejaman Kozak sebelum melakukan penembakan massal di Charles University.

Melalui surat bunuh dirinya ia juga mengakui telah melakukan pembunuhan ganda sebelumnya yang melibatkan seorang pria dan bayi perempuan di hutan dekat kota.

Kozak juga melakukan penembakan di Universitas Prague. Korbannya seorang pria dan anak perempuannya yang berusia dua bulan pada 15 Desember, enam hari sebelum serangan di Charles University yang menyebabkan 14 orang tewas.

Total korban tewas yang disebabkan oleh Kozak mencapai 17 orang, termasuk ayahnya. Serangan di universitas pada tanggal 21 Desember dianggap sebagai peristiwa penembakan massal terparah dalam sejarah Republik Ceko.

Kozak akhirnya bunuh diri setelah dikelilingi oleh polisi bersenjata dalam penembakan di Charles University.

Tragedi ini membuat Menteri Dalam Negeri Republik Ceko Vit Rakusan mengambil kebijakan untuk mengajak seluruh wali kota membatalkan pesta kembang api Tahun Baru sebagai tanda penghormatan para korban penembakan.

Ia juga mengajak rakyat Republik Ceko untuk memperingati peristiwa tersebut dengan damai sebagai bentuk penghormatan kepada korban dan keluarganya. Serangan di Charles University tersebut memiliki salah satu jumlah korban tewas terbesar dari penembakan massal oleh penembak tunggal di Eropa pada abad ini.

Seperti diketahui, Universitas Charles didirikan pada 1347 merupakan universitas tertua dan terbesar di Republik Ceko serta salah satu institusi tertua di Eropa (ga/dnv).

charles universitydavid kozakpenembakan massal