Beranda

Waspada! Narkoba Intai 3 dari 10 Sekolah di Jember: Pelajar Jadi Sasaran Utama

Waspada! Narkoba Intai 3 dari 10 Sekolah di Jember: Pelajar Jadi Sasaran Utama
Ilustrasi narkoba di kalangan pelajar Jember memprihatinkan. Data Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Jember menyebutkan 3 dari 10 sekolah, pelajarnya terindikasi mengonsumsi narkoba (Ist)

Narkoba mengintai sekolah di Jember: 3 dari 10 sekolah terindikasi, pelajar jadi sasaran. KIPAN & Polres Jember ungkap peredaran sabu-pil koplo serta strategi penanganan.

INDONESIAONLINE – Lonceng bahaya peredaran narkotika dan obat keras berbahaya (narkoba) di Kabupaten Jember berbunyi kencang. Data mengejutkan menunjukkan bahwa kalangan pelajar, yang notabene adalah generasi penerus bangsa, kini menjadi target utama sindikat peredaran substansi terlarang ini.

Mirisnya, indikasi penggunaan narkoba telah menyentuh setidaknya 3 dari setiap 10 sekolah di wilayah Jember, baik negeri maupun swasta.

Fakta memprihatinkan ini diungkapkan oleh Ketua Umum Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Jember, Danil Akbar. Berbicara dalam dialog interaktif di RRI Jember pada Rabu (4/6/2025) pagi, Danil menyebut peredaran narkoba, khususnya jenis pil koplo atau okerbaya (obat keras berbahaya), berada pada level yang sangat mengkhawatirkan.

“Keberadaan narkoba di Jember, saat ini peredarannya sangat memprihatinkan. Dari data yang masuk ke kami, peredarannya mengarah ke kalangan pelajar. Dari 10 sekolah di kota Jember, rata-rata 3 sekolah melaporkan kepada kami jika siswanya terindikasi menggunakan narkoba,” tegas Danil usai dialog.

Ia mendesak agar kondisi ini menjadi perhatian serius berbagai pihak, mulai dari Polres Jember, pemerintah daerah, hingga masyarakat luas, khususnya orang tua.

Sabu dan Okerbaya Dominasi Pasar Gelap Jember

Kasatresnarkoba Polres Jember, Iptu Naufal Muttaqin, yang turut menjadi narasumber dalam dialog tersebut, membenarkan tren peredaran narkoba yang mencemaskan ini. Menurutnya, jenis narkoba yang paling banyak beredar di Jember adalah sabu dan okerbaya.

“Di Jember, jenis narkoba yang paling banyak beredar adalah jenis sabu dan okerbaya. Di mana, barang haram tersebut paling mudah didapat dan terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah,” jelas Iptu Naufal.

Ia menambahkan, barang haram tersebut dikirim dari luar Jember dengan pintu masuk utama di Kecamatan Sumberbaru. Ironisnya, Jember seringkali hanya berfungsi sebagai lokasi transit bagi para pengedar.

“Di Jember, barang tersebut hanya mampir atau transit. Persembunyiannya seringkali berada di kawasan Tempurejo. Daerah ini dipilih karena medan yang sulit dan tersembunyi, dengan sebagian besar operator berasal dari Tempurejo,” ungkapnya.

Iptu Naufal bahkan menyebut pengungkapan 1,5 kilogram sabu di Banyuwangi beberapa waktu lalu merupakan kiriman dari Tempurejo. Meskipun demikian, para pelaku juga tetap menyelipkan beberapa gram narkoba untuk diedarkan di Jember.

Upaya penindakan oleh Polres Jember menunjukkan hasil signifikan. Untuk semester pertama tahun 2025 saja, narkoba jenis sabu yang berhasil diungkap mencapai 750 gram. Sementara itu, untuk okerbaya, polisi berhasil menyita sekitar 300 ribu butir pil.

Demi menekan angka peredaran narkoba, khususnya di kalangan pelajar, Polres Jember berkomitmen untuk terus menggalakkan sosialisasi tentang bahaya penggunaan narkoba. “Kami akan terus melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah sebagai upaya memutus mata rantai peredarannya,” pungkas Iptu Naufal, menekankan pentingnya edukasi dan pencegahan dini bagi para pelajar (mam/dnv).

 

Exit mobile version