INDONESIAONLINE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan mengoptimalkan pariwisata berbasis masyarakat untuk mendompleng sektor wisata yang sejak 2020 dan 2021 dianggap mati suri.

Karena tak bisa dipungkiri, Covid-19 membuat sejumlah sektor melemah hingga tak berdaya. Tak terkecuali sektor pariwisata yang justru terkesan mati suri.

Di 2022 ini, Disparbud Kabupaten Malang berharap ada sedikit perubahan dibanding tahun sebelumnya. Sebab, covid-19 sejauh ini terlihat cukup melandai.

“Kalau di Kabupaten Malang, kami mengedepankan pariwisata berbasis masyarakat. Dan itu tindak lanjutnya secara aktualisasi melalui pengembangan desa wisata, itu yang tetap khusus dan kami prioritas kan,“ ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran, Disparbud Kabupaten Malang, Armand Erlangga kepada JatimTIMES, Jum’at (14/1/2022).

Baca Juga  Kasus Covid-19 Meningkat, Disparbud Minta Pengelola Wisata Waspada

Menurutnya, sektor pariwisata Kabupaten Malang yang berbasis masyarakat dan berkelanjutan secara konkret dioptimalkan pengembangan dari desa wisata itu, baik pemasaran maupun segala aspeknya itu.

Disinggung bagaimana dengan potensi wisata alam yang menjadi daya tarik Kabupaten Malang sejak lama, dalam hal ini Armand menjelaskan bahwa jika bicara terkait konteks pemasaran, pihaknya akan memasarkan produk yang ia miliki. Tak terkecuali potensi wisata alam yang salah satunya pantai.

“Secara karakteristik, pariwisata di Kabupaten Malang potensinya wisata alam, buktinya tetap secara umum kalau bicara konteks pemasaran, kami akan pasarkan semua potensi. Karena kami membangkitkan potensi desa wisata untuk bisa bergerak di 2022,” jelas Armand.

Baca Juga  Libur Sekolah Berakhir, Tingkat Kunjungan Tertinggi di Selecta Capai 8 Ribu Wisatawan

Oleh karena itu, Armand mengaku bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah promosi untuk pariwisata di Kabupaten Malang. Sebab, 2022 ini pihaknya ingin ada kebangkitan setelah terpuruk selama dua tahun lalu.

“Jadi pemasaran kami di 2022 harapannya akan coba meningkatkan kualitas dan optimalisasi sektor pariwisata melalui promosi pariwisata yang masif,” terang Armand.

Strateginya itu menurutnya akan memperkuat revitalisasi promosi melalui digitalisasi. Kemudian optimalisasi terkait masalah kolaborasi tentang kemitraan promosi pariwisata.



Hendra Saputra