Beranda

100 Becak Listrik Pribadi Prabowo Tiba di Jember, Prioritas Lansia

100 Becak Listrik Pribadi Prabowo Tiba di Jember, Prioritas Lansia
becak listrik (becak elektronik) bantuan pribadi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (Ist)

Sebanyak 100 unit becak listrik bantuan pribadi Presiden Prabowo tiba di Jember. Disalurkan via GSN untuk lansia agar mampu bersaing dengan ojek online.

INDONESIAONLINE – Sebanyak 100 unit becak listrik (becak elektronik) bantuan pribadi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi tiba di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Armada ramah lingkungan ini didistribusikan khusus untuk penarik becak lanjut usia (lansia) melalui kolaborasi Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Foundation dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Jember.

Langkah ini menjadi angin segar bagi para penarik becak konvensional di tengah gempuran moda transportasi berbasis aplikasi.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Jember, Gatot Triyono, saat memantau proses registrasi menjelaskan bahwa bantuan ini bersifat cuma-cuma. Pihaknya menetapkan syarat ketat agar bantuan tepat sasaran, yakni penerima wajib ber-KTP Jember dan berusia di atas 60 tahun.

“Untuk tahap awal ini ada 100 unit yang dibagikan kepada tukang becak yang usianya minimal 60 tahun. Nanti kami juga akan mengusulkan adanya tambahan bantuan becak listrik ini,” ujar Gatot di sela-sela pelatihan operasional.

Bantuan Pribadi, Bukan APBN

Perwakilan Yayasan GSN, Dimas, menegaskan transparansi sumber pendanaan armada ini. Ia menekankan bahwa pengadaan 100 unit becak listrik tersebut murni menggunakan dana pribadi Presiden Prabowo Subianto, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun APBD.

Menurut Dimas, tujuan utama program ini adalah elevasi ekonomi kaum rentan. Dengan tenaga listrik, penarik becak lansia diharapkan dapat bekerja lebih efisien tanpa menguras tenaga fisik berlebih, sehingga mampu bersaing dengan ojek online.

“Tujuan bantuan ini agar abang becak lansia yang produktif tidak kalah saing dengan ojek online atau yang muda-muda, sehingga ekonominya juga terangkat,” jelas Dimas.

Ia juga memberikan peringatan keras bahwa aset ini dilarang diperjualbelikan. “Namun, boleh diberikan (diwariskan) kepada ahli waris atau saudaranya jika penerima utama berhalangan,” tambahnya.

Berdasarkan data lapangan, transisi ke becak listrik memberikan keuntungan signifikan bagi operasional harian. Becak listrik umumnya memiliki kecepatan rata-rata 25-30 km/jam dengan biaya pengisian daya yang jauh lebih murah dibandingkan pembelian bensin atau kalori tenaga manusia. Hal ini memungkinkan para lansia menjangkau jarak yang lebih jauh dengan kelelahan yang minim.

Serah terima resmi dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 14 Desember 2025, bertempat di Pendopo Pemkab Jember. Saat ini, para penerima tengah menjalani pelatihan adaptasi teknologi.

Jumain, salah satu lansia penerima bantuan, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya. Meski harus beradaptasi dengan sistem pengereman, ia optimis alat ini akan mendongkrak pendapatannya.

“Alhamdulillah, senang dapat bantuan ini. Terima kasih Pak Presiden. Tidak ada kendala berarti, hanya rem yang biasanya di kaki, di becak listrik ini remnya di tangan. Jadi kalau pertama agak bingung, tapi lama-lama akan biasa juga,” pungkas Jumain (mam/dnv).

Exit mobile version