Beranda

Aji Tani Diapresiasi DPRD, Petani Blitar Kini Punya Jaminan Sosial

Aji Tani Diapresiasi DPRD, Petani Blitar Kini Punya Jaminan Sosial
Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi (foto kanan) mendukung penuh program Aji Tani. (Foto kiri) Dalam acara penyerahan secara simbolis kartu peserta Aji Tani kepada petani penerima manfaat, Bupati Blitar Rijanto turut hadir bersama perwakilan BPJS dan Komisi IV DPRD dan jajaran pemerintah daerah. (foto: ist)

INDONESIAONLINE – Di tengah sawah yang hijau dan ladang tembakau yang mulai tumbuh subur, para petani Kabupaten Blitar kini bisa bekerja dengan rasa tenang. Sebuah angin segar datang dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui program Asuransi Jiwa Sedulur Tani atau yang dikenal dengan “Aji Tani”.

Program ini menjadi simbol kepedulian negara terhadap mereka yang selama ini menjadi penopang pangan dan hasil bumi.

Diresmikan pada Selasa 3 Juni 2025 di Hotel Grand Mansion, Kanigoro, Kabupaten Blitar, program Aji Tani diluncurkan secara resmi oleh Bupati Blitar Rijanto. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa Aji Tani merupakan langkah nyata dari pemkab untuk melindungi petani dari risiko kerja, termasuk kecelakaan dan kematian. Program ini dibiayai melalui dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT), yang tahun ini dialokasikan sebesar Rp1 miliar -naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

“Program ini hadir sebagai bentuk komitmen pemerintah terhadap para petani, khususnya di sektor tembakau dan hortikultura. Mereka bekerja di lapangan yang penuh risiko. Jadi, negara harus hadir memberikan perlindungan,” kata Rijanto dalam kegiatan edukasi manfaat Aji Tani.

Bentuk perlindungan itu diwujudkan lewat bantuan iuran jaminan sosial ketenagakerjaan yang diberikan kepada 6.043 petani tembakau dan hortikultura di Kabupaten Blitar. Para petani akan mendapatkan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian serta pendampingan intensif selama sembilan bulan. Artinya, ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lapangan, petani tidak lagi menanggung beban itu sendiri.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar Nanang Adi menjelaskan bahwa program ini menjadi mekanisme penting untuk meringankan beban sosial ekonomi petani. Ia menegaskan bahwa Aji Tani bukan sekadar bantuan administratif, melainkan instrumen kesejahteraan yang konkret.

“Dengan Aji Tani, ketika petani mengalami musibah, mereka tidak harus menanggung sendiri biayanya. Semua ditanggung lewat program ini,” kata Nanang. Ia berharap pada tahun-tahun mendatang, cakupan program ini terus diperluas agar lebih banyak petani bisa merasakan manfaatnya.

Dukungan terhadap Aji Tani tidak hanya datang dari eksekutif, namun juga legislatif. Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar Sugeng Suroso mengapresiasi langkah Pemkab dalam menghadirkan jaminan sosial bagi petani. Menurut dia, Aji Tani adalah jawaban atas kebutuhan mendasar petani: rasa aman dan keberlanjutan usaha tani.

“Kami di DPRD sangat mendukung program ini. Ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan dewan dalam mengangkat kesejahteraan petani,” ujar Sugeng.

Ia menambahkan, DPRD akan terus mengawal jalannya program ini agar manfaatnya benar-benar sampai kepada para petani.

Hal senada disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi. Menurut dia, Aji Tani merupakan contoh ideal pemanfaatan DBHCHT yang tepat sasaran. “Program ini strategis. Tidak hanya menjawab kebutuhan petani secara praktis, tetapi juga memperkuat fondasi pembangunan pertanian kita,” ujarnya.

Supriadi menekankan pentingnya pengawasan dan transparansi dalam pelaksanaan Aji Tani. Ia mengatakan DPRD akan mendorong agar program ini menjadi bagian dari kebijakan jangka panjang, tidak sekadar kebijakan musiman.

“Petani adalah mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan. Kita harus memastikan mereka terlindungi dan dihargai,” tambahnya.

Lebih dari sekadar program bantuan, Aji Tani kini menjadi harapan baru bagi para petani Kabupaten Blitar. Di antara gundukan tanah, daun tembakau, dan sinar matahari pagi, mereka bisa bekerja tanpa cemas. Aji Tani telah mengajarkan bahwa keberpihakan bukan sekadar wacana, melainkan tindakan nyata yang membumi.

Dalam semangat gotong royong, Pemerintah Kabupaten Blitar, DPRD, dan para petani melangkah bersama. Menuju pertanian yang maju, petani yang sejahtera, dan pembangunan daerah yang berkeadilan. (ar/hel)

Exit mobile version