Asal usul Ikan Mujair dan Kisah Mbah Moedjair

Situs-sejarah-Mbah-Moedjair-di-kabupaten-blitar.-Foto-X

INDONESIAONLINE – Di Indonesia, ikan mujair dikenal sebagai ikan yang hidup di air tawar. Rupanya ikan yang biasanya disantap dengan digoreng kering ini berasal dari laut Afrika.

Seperti diketahui, jenis ikan di Indonesia dibedakan berdasarkan tempat hidupnya. Yakni ikan yang hidup di air tawar dan ikan yang hidup di air laut. Salah satu ikan air tawar yang populer adalah ikan mujair.

Salah satu penulis buka satwa Astapedia bernama Asta Ebrahim melalui akun X pribadinya @jellypastaa membagikan utas soal ikan mujair ini. Dia mengatakan jika asal-usul ikan mujair berasal dari laut Afrika. Berikut ini fakta-faktanya:

Asal Usul Ikan Mujair 

Ikan mujair memiliki nama ilmiah Oreochromis mossambicus. Ikan tersebut juga dikenal dengan nama Tilapia.

Meski berasal dari laut Afrika, namun ikan Mujair menjadi ikon ikan tawar di Indonesia. Siapa yang membawanya? Rupanya ada sosok Mbah Moedjair yang membudidayakan ikan Mujair ini di dalam air tawar.

Siapa Mbah Moedjair? Mbah Moedjair dulunya bekerja sebagai jogoboyo, juru pengatur air irigasi di Desa Papungan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Kala itu Mbah Moedjair sedang berpergian ke pantai selatan, Kabupaten Blitar, tepatnya di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo.

Saat di sana, Mbah Moedjair tak sengaja bertemu dengan segerombolan ikan. Uniknya, ikan tersebut menyimpan anaknya di mulut mereka. Hal itulah yang membuat Mbah Moedjair semakin tertarik.

Akhirnya, Mbah Moedjair membawa ikan yang ditemukan itu ke rumah dan dilepaskan ke air tawar. Dia berupaya membudiyakan ikan tersebut, namun berulangkali gagal juga lantaran tak lama ikannya mati.

Tak patah semangat, Mbah Moedjair kembali ke pantai Serang dan ambil ikan lainnya. Belajar dari kesalahan sebelumnya, di percobaan kesekian kalinya itu ikan tidak langsung dilepas di air tawar. Tapi sayangnya percobaan itu kembali gagal.

Saat percobaan ke sepuluh akhirnya Mbah Moedjair berhasil. Caranya dengan mengukur air yang cocok untuk si ikan. Menurut Mbah Moedjair, penyebab awal ikan itu mati karena perubahan habitat secara drastis. Jadi untuk membuat ikan bisa tetap hidup, harus dibuat habitat yang cocok dengan sebelumnya.

Sebulan setelah berhasil, ikan tersebut berkembang biak dan bertelur banyak sekali. Dari dua indukan saja, ikan Mujair bisa dikonsumsi hingga saat ini.

Karena keberhasilan Mbah Moedjair itulah, ikannya yang semula bernama Tilapia menjadi ikan Mujair. Penamaan ini diambil dari nama Mbah Moedjair.

Menurut keterangan Asta, semua ikan Mujair yang dikonsumsi hari ini adalah keturunan dari dua indukan yang awalnya dibudidaya oleh Mbah Moedjair.

Penemu Ikan Mujair dapat Penghargaan

Atas budidaya ikan mujair itulah, Mbah Moedjair menerima banyak penghargaan atas penemuannya ini.

Penghargaan Mbah Moedjair atas budidaya ikan mujair. (Foto: X)

Bahkan untuk menghormatinya, didirkan sebuah prasasti di makam Mbah Moedjair. Dan tanggal 26 maret 1936 dijadikan sebagai awal ditemukannya ikan mujair.

Makam Mbah Moedjair di Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. (Foto: X)

Nama ikan Mujair bahkan lebih terkenal dibandingkan penemunya sendiri, yaitu Mbah Moedjair.

Situs sejarah Mbah Moedjair. (Foto: X)

Olahan Ikan Mujair

Ikan mujair dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat yang kaya akan gizi. Berikut beberapa contoh olahan ikan mujair yang populer:

1. Mujair Goreng: Ikan mujair dibersihkan, dipotong, dan digoreng hingga kecokelatan. Hidangan ini umumnya disajikan dengan sambal atau acar sebagai pelengkap.

2. Pindang Ikan Mujair: Ikan mujair direbus dalam kuah pindang yang kaya rempah seperti jahe, lengkuas, dan daun salam. Hidangan ini memiliki rasa gurih dan segar yang khas.

3. Pepes Ikan Mujair: Ikan mujair dibumbui dengan rempah-rempah, dibungkus dalam daun pisang, dan dipanggang atau dikukus. Hidangan ini memiliki aroma harum dan tekstur yang lembut.

4. Ikan Mujair Bakar: Ikan mujair dibumbui dengan bumbu rempah, seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai, lalu dipanggang di atas bara api hingga matang. Hidangan ini memiliki cita rasa yang khas dan tekstur yang renyah di bagian luarnya.

5. Sayur Asam Ikan Mujair: Ikan mujair direbus bersama bahan-bahan sayuran seperti kacang panjang, terong, tomat, dan daun melinjo dalam kuah asam yang segar. Hidangan ini cocok disantap bersama nasi hangat.

6. Gulai Ikan Mujair: Ikan mujair dimasak dalam kuah gulai kaya rempah seperti kunyit, ketumbar, dan kelapa. Hidangan ini memiliki cita rasa gurih dan lezat yang cocok disantap dengan nasi.

Dengan variasi olahan yang beragam, ikan mujair dapat menjadi pilihan menu yang sehat dan lezat untuk dinikmati bersama keluarga.

Demikian sejarah dan asal muasal ikan Mujair. Kamu suka ikan Mujair dimasak apa? (bin/yak)

ikan mujairKabupaten Blitarmbah moedjairsejarah ikan mujair