Beranda

Budiman Sudjatmiko Ungkap Sosok Cawapres Prabowo

Budiman Sudjatmiko Ungkap Sosok Cawapres Prabowo

INDONESIAONLINE – Ketua Dewan Dewan Pembina Relawan Prabowo-Budiman Bersatu (Prabu) berbicara sosok cawapres yang cocok untuk mendampingi bakal capres Prabowo Subianto di 2024. Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa Prabowo harus didampingi oleh cawapres yang bisa diajak diskusi.

Adapun hal itu disampaikan Budiman dalam diskusi bertajuk ‘Persatuan Nasional untuk Enam Agenda Indonesia Emas 2045’ yang diselenggarakan oleh DPP Prabu di Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023). Budiman awalnya mengungkap bahwa sosok Prabowo merupakan sosok intelektual yang suka membaca buku namun sulit mendiskusikan ide-idenya.

“Tapi kalau ditanya kriterianya seperti apa? Pak Prabowo ini seorang pembaca, seorang pembaca buku, masalahnya beliau ini kan seorang intelektual dalam militer,” kata Budiman.

Lebih lanjut Budiman mengatakan Prabowo adalah seorang intelektual yang kesepian. Sehingga, sosok Prabowo butuh teman yang bisa diajak diskusi.

“Sehingga ya menurut saya Pak Prabowo ini adalah seorang pembaca yang kesepian. Seorang intelektual yang kesepian. Intelektual kesepian. Iya bener. Saya katakan Pak Prabowo intelektual kesepian apalagi dalam tentara ya, kan dia agak susah,” kata dia.

“Seorang intelektual kesepian butuh partner yang bisa diajak diskusi. Siapapun itu yang bisa diajak diskusi. Diskusi tentang rakyat, diskusi-diskusi global saya kira itu,” tambahnya.

Oleh karena itu, Budiman menilai sosok yang harus mendampingi Prabowo adalah sosok yang strategis sekaligus populis, atau dekat dengan rakyat. Namun, Budiman yakin siapapun sosok cawapresnya akan cocok untuk Prabowo.

“Lebih baiknya menurut saya beliau harus deket dengan yang intelektualis, harus sama-sama strategis, populis. Karena beliau kan strategis intelektualis. Ya strategis populis,” sebutnya.

Pada kesempatan yang sama, ia mengusulkan enam program kepada Prabowo. Ia mengaku siap menjadi oposisi jika sebagian besar usulan programnya itu tidak dijalankan oleh Prabowo.

“Oh iya, pasti iya dong (siap jadi oposisi),” ujar Budiman.

Adapun enam program yang digagasnya yaitu:

– hilirisasi

– digitalisasi

– dekarbonisasi

– konektivitas

– optimalisasi dana desa

– pengembangan sumber daya manusia.

Jika sebagian besar dari enam program gagasan Budiman itu tidak dijalankan, dirinya mengaku siap menjadi pihak oposisi Prabowo.

“Tapi kalau misalnya dari 6 itu 5 nggak dijalankan, ya ngapain?” ujarnya.

Sedangkan jika 50 persen dari 6 usulannya itu dijalankan Prabowo, dirinya mengaku akan tetap mendukung bacapres tersebut. Dirinya pun yakin sebagian besar gagasannya itu akan dijalankan oleh Prabowo.

“Tapi kalau misalnya dipenuhinya hanya 50 persen saya tetap masih akan dukung,” kata dia.

“Tapi saya percaya kalau dilihat dari diskusi saya dengan beliau (Prabowo), lihat bukunya. Mungkin minimal sekali 4 yang akan beliau pasti jalankan. Tidak akan kurang dari itu,” tambahnya.

Exit mobile version