INDONESIAONLINE – Ribuan mahasiswa dari 13 perguruan tinggi yang ada di Jember, Sabtu (23/7/2022), mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif dengan Pemkab Jember. Acara pelepasan yang dilakukan langsung oleh Bupati Jember H Hendy Siswanto di Alun-Alun Jember  mendapat perhatian masyarkat luar.

Bupati Jember dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa eksistensi Kabupaten Jember sebagai kota pendidikan bisa ditunjukkan dengan adanya perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri, yang saat ini mahasiswanya mengikuti kegiatan KKN Kolaboratif.

Menurut bupati, mahasiswa yang akan mengikuti KKN Kolaboratif ini akan disebar di seluruh desa yang ada di Kabupaten Jember. Hendy berharap masyarakat menyambutnya dengan riang gembira karena mahasiswa tersebut mendapatkan tugas dari Pemkab Jember untuk melakukan pendataan angka kemiskinan warga Jember.

Baca Juga  UIN Malang Jalin MoU dengan Mitra Luar dan Dalam Negeri, Selangkah Menuju Kampus Bereputasi Internasional

“Hari ini, Jember menunjukkan eksistensinya sebagai kota pendidikan. Ada belasan perguruan tinggi berdiri di Jember dan hari ini mahasiswanya akan mengikuti KKN Kolaboratif yang akan menjalankan tugasnya di desa-desa yang ada di Jember. Masyarakat harus menyambutnya dengan riang gembira,” ujar Hendy.

Bupati juga menjelaskan bahwa mahasiswa yang ikut dalam KKN Kolabotatif nanti bertugas mencatat pertumbuhan angka kemiskinan di Jember, mulai dari ekonomi masyarakat maupun pekerjaanya, dengan berbasis teknologi informatika.

“Nanti data dari adik-adik mahasiswa ini yang akan kita gunakan untuk acuan tingkat angka kemiskinan masyarakat Jember. Pencatatan yang dilakukan berbasis TIK. Oleh karenanya, kami berharap data yang diberikan nanti bisa seakurat mungkin,” ucap bupati.

Baca Juga  Disupport Bank Jatim, Bupati Blitar Lepas 25 Siswa SMK Magang dan Studi di Negara Jepang

Bupati juga menyatakan bahwa data yang dimasukkan mahasiswa KKN Kolaboratif ini nanti akan dil-update secara berkala setiap tahun untuk mengetahui persentase tingkat pengentasan kemiskinan di Kabupaten Jember.

“Yang jelas data ini nanti akan kita perbarui setiap tahunnya karena kita tidak tahu. Bisa jadi saat ini ada warga yang kondisi ekonominya masih di bawah rata-rata, namun karena bekerja dan juga menjalankan usaha yang meningkat. Tentu akan berpengaruh pada data itu sendiri,” pungkas bupati.