Beranda

Forum Santri Dunia, Mahasiswi UIN Malang Dinobatkan sebagai Peserta Terbaik

Forum Santri Dunia, Mahasiswi UIN Malang Dinobatkan sebagai Peserta Terbaik
Mahasiswi Fakultas Humaniora UIN Malang Ninu Asyifa Firdaus menujukkan piagam sebagai peserta terbaik di forum santri dunia di Malaysia. (foto: uin maliki malang)

INDONESIAONLINE – Nama Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang kembali berkibar di kancah internasional pada momen Hari Santri. Kali ini mahasiswi Fakultas Humaniora Ninu Asyifa Firdaus yang mengharumkan nama UIN Malang.

Mengikuti  ajang bertajuk “Santri Milenial dan Tantangan Etika Media Sosial: Membangun Peradaban dari Dunia Maya” yang digelar pada 8 Oktober 2025 di International Islamic University Malaysia (IIUM), Ninu berhasil meraih penghargaan sebagai peserta paling aktif. Kegiatan yang diprakarsai komunitas Santri Mendunia ini menjadi ajang pertemuan para intelektual muda Muslim dari berbagai negara untuk berdiskusi mengenai etika digital dan peran santri di era media sosial.

Dalam forum tersebut, Ninu tampil menonjol berkat pemikiran analitis, partisipasi aktif, dan kontribusinya dalam setiap sesi diskusi. Ia juga dikenal mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok sehingga terpilih sebagai peserta terbaik sekaligus terkompak.

“Saya sangat bersyukur dapat terlibat dalam forum ini. Menurut saya, media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga sebagai wadah dakwah, edukasi, dan pembentukan karakter umat,” ungkap Ninu setelah menerima penghargaan.

Forum internasional ini menghadirkan sejumlah pembicara ternama yang memberikan wawasan mendalam tentang etika bermedia dan peran santri di era modern. Di antaranya Dr Moh. Abdul Aziz Nawawi PhD, akademisi dan pendakwah internasional; Gus Ahieb Reborn, tokoh muda yang aktif di dunia dakwah digital; serta Nor Izzah Binti Norannuar, perwakilan mahasiswa Malaysia yang membagikan pengalamannya dalam menjaga etika digital di lingkungan pendidikan Islam.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara ASEAN lainnya. Para peserta berdialog tentang berbagai tantangan yang dihadapi santri di ruang digital, mulai dari penyebaran informasi palsu, budaya komentar negatif, hingga strategi membangun citra positif santri sebagai pelajar dan duta Islam di dunia maya.

Pencapaian Ninu menjadi bukti bahwa mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Malang tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, etika digital, serta kemampuan berpikir kritis yang relevan dengan tantangan global.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Humaniora Dr Galuh Nur Rohmah menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan tersebut. “Kami sangat mengapresiasi prestasi Ninu. Ia mencerminkan karakter mahasiswa Humaniora yang reflektif, kritis, dan berpegang pada nilai-nilai kemanusiaan serta keislaman. Fakultas akan terus mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan internasional yang dapat memperluas wawasan global,” ungkapnya.

Melalui pengalaman ini, Ninu Asyifa Firdaus bertekad untuk terus berkontribusi dalam membangun ekosistem digital yang beretika dan beradab serta menjadi bagian dari generasi santri yang menyebarkan nilai Islam rahmatan lil ‘alamin ke seluruh penjuru dunia. (ars/hel)

Exit mobile version