INDONESIAONLINE – Sebanyak 48 orang meninggal dunia akibat gelombang panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilayah Meksiko.
Angka 48 kematian itu tercatat sejak 27 Maret. Padahal, Kementerian Kesehatan Meksiko melaporkan suhu yang lebih panas diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Universitas Otonomi Nasional Meksiko juga memperkirakan suhu akan lebih panas lagi dalam 10-15 hari ke depan.
Dilaporkan, suhu melonjak hingga 45 derajat Celcius (113 derajat Fahrenheit) di beberapa negara bagian Meksiko. Dikutip dari DW, gelombang panas ketiga yang sedang berlangsung di Meksiko ini adalah bagian dari lima gelombang panas yang diperkirakan terjadi pada Maret hingga Juli.
Bukan hanya merenggut 48 jiwa manusia. Suhu panas ekstrem di Meksiko juga menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah, membebani jaringan listrik, dan berdampak pada satwa liar, termasuk kematian 130 monyet howler karena dugaan dehidrasi.
Beberapa wilayah Amerika Tengah dan Amerika Serikat bagian selatan, termasuk Texas dan Florida, juga mengalami panas ekstrem. Guatemala, Belize, El Salvador, Honduras, Republik Dominika, dan Haiti juga dilanda panas yang tidak biasa akibat fenomena meteorologi yang sama. (red/hel)
