Gunung Semeru Lumajang Erupsi Lagi, Hari Ini Tiga Kali  

penampakan Gunung Semeru di Lumajang erupsi pada Jumat (19/4/2024)

INDONESIAONLINE Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Jumat (19/4/2024) sebanyak tiga kali. Kabar erupsi tersebut disampaikan melalui situs resmi magma.esdm.go.id.

Dalam laporan Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Liswanto, erupsi Semeru pertama hari ini terjadi sekira pukul 06.30 dengan tinggi kolom letusan teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulis laporan Liswanto, dikutip Jumat (19/4).

Erupsi kedua Gunung Semeru pada Jumat (19/4). (Foto: situs resmi Magma ESDM) 

Semantara itu, letusan erupsi Semeru kedua terjadi pada pukul 06.45 dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 4176 m di atas permukaan laut).

 

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulisnya.

Erupsi ketiga Gunung Semeru pada Jumat (19/4). (Foto: situs resmi Magma ESDM) 

Lebih lanjut, Liswanto menjelaskan erupsi Semeru ketiga hari ini terjadi pukul 09:16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (± 4276 m di atas permukaan laut).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung,” tulis Liswanto.

Erupsi tersebut juga disertai dengan laporan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) yang masih dengan status oranye. Di mana status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada.

Warna oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus berhati-hati dan menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut.

Status VONA penerbangan sekitar Gunung Semeru masih oranye. (Foto: laman resmi magma esdm)

Dalam laporan Liswanto, pada Jumat (19/4), update pukula 06.00 hingga 12.00 WIB terjadi 9 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 100-140 detik. Juga terjadi 2 kali gempa Guguran dengan amplitudo 7-8 mm dan lama gempa 23-43 detik.

“1 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 18 detik. 4 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 1.44-2.71 detik dan lama gempa 7-11 detik,” ungkap Liswanto.

“1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 7 mm, S-P 6.34 detik dan lama gempa 18 detik. 1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 12 mm, S-P 15 detik dan lama gempa 37 detik,” sambungnya.

Liswanto juga mengimbau agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” imbaunya.

Selain itu, liswanto juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

“(masyarakat diharapkan) Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Liswanto. (bin/yak)

gunung erupsigunung semeruJatimLumajangsemeru erupsi