Beranda

Gus Fawait Beber Investasi di Jember Anjlok hingga 51 Persen di Hadapan Pengusaha Tionghoa

Gus Fawait Beber Investasi di Jember Anjlok hingga 51 Persen di Hadapan Pengusaha Tionghoa
Gus Fawait saat bertemu dengan pengusaha berdarah Tionghoa di Jember. (ist)

INDONESIAONLINE – Gerakan mencari dukungan terus dilakukan calon bupati Jember nomor urut 02 Muhammad Fawait atau Gus Fawait. Rabu (13/11/2024) malam, misalnya, dia bertemu dengan belasan pengusaha Tionghoa asli Jember yang berkecimpung di berbagai jenis usaha.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Fawait menyampaikan bahwa kondisi investasi di Kabupaten Jember, saat ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, bahkan berbanding sebaliknya dengan kabupaten tetangga yang justru investasinya mengalami kenaikan.

“Di Jawa Timur, terutama di wilayah tapal kuda, investor yang menanamkan investasinya banyak mengalami kenaikan. Tapi untuk Kabupaten Jember justru mengalami penurunan. Bahkan penurunan nilai investasi mencapai 51 persen lebih. Padahal Banyuwangi, Lumajang dan juga Bondowoso, nilai investasi pasca-covid justru mengalami kenaikan,” ujar Gus Fawait.

Turunnya nilai investasi, terutama di sektor riil, berdampak pada makin banyaknya pengangguran karena lapangan pekerjaan tidak terbuka. Maka tidak heran jika angka kemiskinan semakin naik.

“Pada tahun 2019, jika dibandingkan dengan tahun 2023,  angka pengangguran dan kemiskinan semakin naik, hal ini dikarenakan pemerintah tidak bisa memainkan instrumen (potensi) yang ada. Oleh karena itu, di hadapan teman-teman pengusaha ini, kami melakukan diskusi bagaimana agar nilai investasi di Jember kembali naik,” ujarnya.

Dari diskusi bersama belasan pengusaha Tionghoa ini, Gus Fawait siap berkolaborasi dan merangkul para pengusaha untuk bersama-sama membangun Jember.

“Tadi sudah kami sampaikan kepada teman-teman pengusaha, kami mengajak mereka untuk menjadi duta investasi di Jember. Untuk mengajak para pengusaha diluar daerah menanamkan investasinya ke sini (Jember). Tentu beberapa persoalan yang menjadi hambatan harus dibenahi dulu, seperti mempermudah perizinan dan juga infrastruktur yang memadai,” jelasnya.

Semakin banyak yang menanamkan modal dan berinvestasi di Jember, Gus Fawait mengatakan akan membuka lapangan pekerjaan dan juga bisa menekan angka kemiskinan.

“Kalau kita melihat PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Jember, sumbangan terbanyak dari sektor pertanian. Aneh kalau pemerintah justru tidak memberikan perhatian lebih kepada petani,” bebernya.

Oleh karena itu, ke depan sektor pertanian di Jember akan menjadi salah satu yang akan ditawarkan kepada para investor. Bukan cuma pertanian padi, jagung, apalagi tembakau. Semua potensi pertanian akan dimaksimalkan.

“Kita tahu, tembakau dari Jember adalah produk yang punya potensi diekspor lebih banyak. Dan DBHCT di Kabupaten Jember salah satu yang terbesar di Jawa Timur. Namun sejauh ini, petani tembakau belum menikmati atau mendapat sentuhan dari DBHCT tersebut,” ujar Gus Fawait.

Sementara, Teguh Wijaya -perwakilan dari pengusaha Tionghoa- kepada wartawan menyatakan,  semua pengusaha di setiap daerah sudah tentu memiliki kendala masing-masing. Namun dirinya bersama belasan pengusaha yang lahir di Jember memiliki harapan kepada pemimpin yang baru dan yang mau mengakomodasi para pengusaha.

“Memang semua pengusaha memiliki kendala masing-masing di setiap sektor usahanya. Namun kami memiliki harapan terhadap bupati Jember yang baru nanti, setidaknya harapan kami bisa terakomodasi dan alhamdulillah malam ini kami diberi kesempatan bertemu dengan Gus Fawait, yang begitu care dengan kami,” ujar Teguh Wijaya.

Teguh menjelaskan, selama ini komunikasi teman-teman pengusaha keturunan dengan pemerintah, dalam hal ini bupati, sangat sulit. Namun setelah mendapatkan paparan program dari calon bupati nomor urut 02, pihaknya sangat optimistis dan berharap Jember memiliki pemimpin  baru yang memiliki terobosan-terobosan dan inovasi.

“Semoga Jember memiliki pemimpin yang baru, yang bisa mengakomodasi kita semua pengusaha. Tidak hanya dari Tionghoa, tapi semuanya bisa bersinergi dengan pemerintah. Kami merasakan keakraban selama diskusi tadi. Apalagi diskusi dua arah. Banyak sekali solusi yang bisa terpecahkan,” pungkasnya. (ma/hel)

Exit mobile version