Hati-Hati, Cuaca Ekstrem Intai Malang Raya Dalam Sepekan ke Depan

INDONESIAONLINE – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, Malang, memerkirakan peningkatan curah hujan di wilayah Malang Raya masih akan terjadi selama 25 Februari sampai 3 Maret 2023. Intensitas hujan mulai sangat lebat dan bahkan ekstrem.

“Potensi cuaca ekstrem secara umum masih terlihat di Jawa Timur , termasuk Malang Raya,” kata prakirawan BMKG Karangploso Malang, Ahmad Lutfi, Minggu (26/2/2023).

Akibat dari perkiraan itu, masyarakat Malang Raya diimbau agar lebih berhati-hati dan mewaspadai cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.  

Hujan lebat sendiri merupakan curah hujan lebih dari 50-100 milimeter per hari. Hujan sangat lebat terjadi bila curah hujan 100-150 milimeter per hari. Sementara hujan ekstrem yakni bila curah hujan di atas 150 milimeter per hari.

Berdasarkan catatan BMKG Malang, selama 20 hari terakhir ini yakni 1-20 Februari 2023 wilayah Malang Raya (Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang) lebih sering terjadi hujan ekstrem. Secara umum, intensitas hujannya mencapai 300 milimeter per 10 hari.

“Pemantauan kami, selama periode itu di Malang Raya curah hujannya sangat tinggi,” ucapnya.

Dari catatan itu, BMKG selalu mengimbau kepada masyarakat agar lebih mewaspadai cuaca ekstrem. Tak hanya itu, BMKG juga meminta agar masyarakat berhati-hati saat berada di luar rumah sebab ada potensi turut meningkatkan bencana hidrometeorologi.

“Tentu cuaca ekstrem itu berdampak pada peningkatan potensi bencana hidrometeorologi,” katanya.

Lebih lanjut BMKG menjelaskan mengenai penyebab fenomena cuaca ekstrem. BMKG menuturkan jika ada tiga penyebab, yang pertama aktifnya La Nina atau fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya yang berdampak peningkatan curah hujan.

Kedua, adanya tarikan massa udara akibat adanya daerah pusat tekanan rendah di sebelah utara Australia yang mengakibatkan terbentuknya pertemuan massa udara di wilayah Jatim. Dan yang terakhir, aktifnya gelombang atmosfer Rossby dan Kelvin turut meningkatkan jumlah curah hujan.

“Fenomena itu turut menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Timur,” kata Lutfi.

Lutfi menambahkan jika cuaca ekstrem itulah yang mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, puting beliung, tanah longsor dan lainnya. 

CuacadalamDepanEkstremHatihatiIntaiMalangRayaSepekan