Beranda

Heboh PMI Perempuan Asal Jember Ditemukan di Peti Es, Untung Masih Hidup

Heboh PMI Perempuan Asal Jember Ditemukan di Peti Es, Untung Masih Hidup
Petugas saat memeriksa peti es yang di dalamnya ada TKW asal Jember. (foto: youtube berkisah)

INDONESIAONLINE – Kabar mengejutkan soal pekerja migran Indonesia (PMI) datang dari Kamboja. Disebutkan, seorang PMI perempuan asal Jember ditemukan terkurung di dalam peti berisi es batu. Untung perempuan bernama Sri Wahyuni (27) itu masih hidup.

Video penemuan Sri Wahyuni di dalam peti es batu tersebut viral. Salah satunya diunggah di kanal YouTube ‘BERKISAH’.

Narasi video itu menyebutkan bahwa kejadian bermula saat sebuah kontainer pengiriman dari Kamboja menuju Pelabuhan Hifong, Vietnam. Pengiriman itu menimbulkan kegegeran saat petugas memeriksa peti.

Awalnya petugas mencurigai kontainer yang hampir membeku itu. Peti tersebut dibungkus dengan lapisan plastik dan baja tipis.

Petugas menduga peti itu digunakan untuk menyelundupkan organ tubuh atau jasad manusia. Namun saat dibuka, mereka dikejutkan oleh sosok perempuan muda yang masih hidup dan terbaring di dalamnya. Petugas pun segera mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Jember Suprihandoko, yang dikonfirmasi ataa kejadian itu, mengatakan bahwa pihaknya masih terus memantau perkembangan kasus tersebut.

“Itu memang info yang beberapa hari terakhir saya perhatikan terus. Ternyata memang mengagetkan. Infonya (wanita yang ditemukan di peti) itu dari Jember,” ujarnya

Meski viral, belum ada  keluarga atau siapa pun yang menghubungi Disnaker Jember terkait pemulangan Sri Wahyuni. “Kalau kami dimintai penjelasan, perempuan itu siapa, rumahnya di mana dan sebagainya, sebetulnya kami masih menunggu,” lanjutnya.

Suprihandoko menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki data apa pun terkait keberangkatan Sri Wahyuni sebagai PMI. “Di video dijelaskan, dia menjadi PMI dengan cara non-prosedural alias ilegal. Jadi, kami tidak punya data untuk melacak mereka,” jelasnya.

“Kalau kami tahu identitasnya, kami pasti sudah menugaskan tim secepatnya agar bisa mendinginkan suasana keluarganya,” pungkas Suprihandoko. (rds/hel)

Exit mobile version