Ini Penjelasan BMKG soal Potensi Gelombang Panas Landa Indonesia

Ilustrasi cuaca panas. (foto: istock)

INDONESIAONLINE – Indonesia tidak mengalami gelombang panas seperti yang terjadi di Thailand hingga India.

Hal tersebut diungkap Deputi Bidang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto. Menurut Guswanto, Indonesia hanya mengalami panas terik.

Menurut Guswanto, gelombang panas umumnya terjadi di wilayah yang terletak pada lintang menengah hingga lintang tinggi, di belahan Bumi bagian utara maupun di belahan Bumi bagian selatan, pada wilayah geografis yang memiliki atau berdekatan dengan massa daratan dengan luasan yang besar, atau wilayah kontinental atau sub-kontinental.

Seperti diketahui  wilayah Indonesia terletak di wilayah ekuator, dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi perairan luas.

Guswanto mencontohkan kejadian serupa yang terjadi di Filipina. Menurut dia, suhu panas yang terjadi di Filipina hingga memicu sejumlah sekolah diliburkan bukanlah gelombang panas, melainkan panas terik seperti di Indonesia.

“Filipina itu masih mirip dengan Indonesia karena Filipina masih didominasi oleh lautan sehingga itu dapat memengaruhi suhunya. Gelombang panas itu biasanya terjadinya tuh di tengah, misalnya India, Jepang, dan Asia selatan tapi bagian Thailand ke atas. Myammar itu bisa,” bebernya.

Sejumlah negara di wilayah Asia, seperti Thailand dan India, belakangan tengah dilanda gelombang panas. Pemerintah Thailand bahkan sampai mengeluarkan peringatan baru soal suhu panas ekstrem pada Kamis (25/4/2024), setelah menewaskan sebanyak 30 orang sepanjang tahun ini.

Pemerintah Thailand mengeluarkan peringatan panas ekstrem, karena indeks panas diperkirakan akan meningkat di atas 52 derajat celsius.

“Indeks panas berada pada tingkat yang ‘sangat berbahaya’ di Bangkok,” demikian pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup Thailand dikutip CNA, Selasa (30/4).

Sementara, di India, korban tewas diduga terkait panas  dilaporkan di negara bagian  Kerala. Pada Senin (29/4), dua orang dilaporkan meninggal dunia, yakni pria berusia 53 tahun dan wanita 90 tahun.

Suhu panas India melonjak mencapai rekor tertinggi 41 derajat celcius, meningkat 5,5 derajat celcius di atas suhu normal. Meski begitu, pihak berwenang saat ini tengah menyelidiki lebih lanjut apakah kematian tersebut terkait dengan gelombang panas yang terjadi atau tidak. (red/hel)

Argentina v IndonesiaBMKGcuaca terikGelombang panasSuhu panas