INDONESIAONLINE – Sarapan memiliki banyak manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya sebagai sumber energi sebelum menjalankan aktivitas.
Selain itu, sarapan dapat meningkatkan konsentrasi dan mood, melindungi tubuh dari penyakit, bahkan membantu menurunkan berat badan.
Namun, sarapan yang baik juga harus dilakukan di waktu yang tepat agar mendapat fungsi maksimal.
Umumnya, masyarakat Indonesia mengonsumsi sarapan pukul 6 sampai 8 pagi. Namun, menurut dokter sekaligus pendakwah Zaidul Akbar, waktu tersebut bukanlah waktu yang baik untuk menyantap sarapan.
“Jam 7-8 pagi, di jam ini hormon lapar kita lagi rendah-rendahnya. Hormon lapar namanya ghrelin,” ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @yukbelajarjsr, dikutip Rabu (4/12/2024).
Zaidul Akbar menegaskan bahwa jam 7-8 pagi bukanlah waktu yang tepat untuk sarapan. “Artinya kalau Anda makan pada jam 7 atau 8 bukan waktu yang tepat untuk makan,” tegasnya.
Waktu Terbaik untuk Sarapan
Menurut dr Zaidul Akbar, jika memang mau sarapan, disarankan waktu yang pas sebelum Subuh. “Kalau Anda pengin tetap makan, maka makannya sebelum Subuh. Itu makan yang terbaik untuk saat itu,” terang dia.
Lebih lanjut, penggagas buku Jurus Sehat Rasulullah itu membeberkan alasan mengapa pagi hari bukan waktu yang tepat untuk makan atau sarapan. Menurut dia, pagi hari adalah adalah waktu di mana kita sedang ‘buang-buangan’.
“Kalau sedang buang-buangan, jangan ganggu proses itu. Itu yang pertama,” kata dia.
Yang kedua, jika ingin membantu proses pembuangan di pagi hari, Zaidul menyarankan untuk mengonsumsi air putih saja. “Atau kalau enggak, makan buah, sayur. Itu lebih baik,” ungkap dia. (mt/hel)