INDONESIAONLINE – Rata-rata kecepatan internet di Indonesia tercatat mengalami peningkatan menurut laporan terbaru Speedtest Global Index edisi Agustus 2025. Kendati demikian, posisi Indonesia masih berada di jajaran negara dengan koneksi internet paling lambat di kawasan Asia Tenggara.
Untuk kategori internet seluler, Indonesia membukukan rata-rata kecepatan unduh 45,01 Mbps, unggah 16,02 Mbps, dan latensi 22 ms. Angka ini sedikit lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya, tetapi masih tertinggal jauh dari negara-negara yang masuk lima besar kawasan Asia Tenggara.
Hasil pemeringkatan juga menunjukkan posisi Indonesia tidak berubah dari bulan lalu. Brunei Darussalam menempati peringkat pertama. Sementara Laos berada di posisi terbawah.
Ranking Internet Mobile Asia Tenggara per Agustus 2025:
1. Brunei Darussalam – 184,86 Mbps (peringkat 9 dunia)
2. Singapura – 164,75 Mbps (peringkat 12 dunia)
3. Vietnam – 152,17 Mbps (peringkat 16 dunia)
4. Malaysia – 143,56 Mbps (peringkat 20 dunia)
5. Thailand – 124,33 Mbps (peringkat 30 dunia)
6. Filipina – 59,64 Mbps (peringkat 66 dunia)
7. Kamboja – 53,58 Mbps (peringkat 76 dunia)
8. Indonesia – 45,01 Mbps (peringkat 83 dunia)
9. Laos – 42,94 Mbps (peringkat 86 dunia)
Secara global, Indonesia menduduki peringkat 83 dari 104 negara, naik tiga peringkat dibandingkan bulan Juli yang berada di urutan 86.
Pada layanan internet fixed broadband, kondisi Indonesia juga serupa. Kecepatan median internet rumah tercatat 39,88 Mbps untuk unduh, 26,61 Mbps untuk unggah, dengan latensi 7 ms. Meski berada di urutan sembilan di Asia Tenggara, peringkat global Indonesia meningkat dua tingkat dibandingkan sebelumnya.
Singapura masih mempertahankan posisinya sebagai negara dengan jaringan fixed broadband tercepat, tidak hanya di Asia Tenggara, tetapi juga di dunia, dengan catatan kecepatan mencapai 386,96 Mbps. (rds/hel)
