Jelang Pemilu 2024, Ketua KPU RI Minta UB Buat Inovasi

INDONESIAONLINE – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari meminta kampus Universitas Brawijaya (UB) malang menjadi mitra strategis partai politik dari sisi inovasi dan keilmuan.

Hasyim menyarankan kepada partai politik (parpol) untuk menggandeng kampus-kampus di Indonesia untuk mengembangkan ide gagasan serta keilmuan. 

“Kampus kan tempat pengembangan keilmuan, inovasi teknologi, mestinya partai politik menggandeng kampus untuk kebijakan inovasi dan pengembangan pemanfaatan teknologi, paling penting itu,” ujar Hasyim di sela sarasehan kebangsaan “Gagasan Kebangsaan dam Kewargaan Inklusif dan Politik Kesejahteraan” di UB Malang. 

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang bakal digelar pada tanggal 14 Februari mendatang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB menghadirkan tokoh-tokoh nasional yang berkompeten membahas sistem pemilihan hingga dinamika partai politik.

Di antaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja, Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Djarot Saiful Hidayat dan Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Willy Aditya.

Ketua Pelaksana Sarasehan Kebangsaan FISIP UB, Sahirul Alim menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian FISIP UB dalam menyambut kontestasi Pemilu 2024.

“Kampus tentu ingin konsep yang ideal agar politik kesejahteraan bisa terwujud. Kehadiran tokoh nasional pada kegiatan ini akan membantu mewujudkan konsep yang bagus untuk kewargaan inklusif dan politik kesejahteraan,” ungkap Sahirul.

Sementara itu, Dekan FISIP UB Sholih Muadi berterima kasih atas kehadiran tokoh-tokoh nasional yang telah hadir dalam kegiatan sarasehan kebangsaan di FISIP UB kali ini.

Menurutnya, dalam jalannya sistem demokrasi di Indonesia ini tidak harus saling berkonflik antar satu sama lain. Di mana terdapat ruang-ruang dialog seperti kegiatan sarasehan kebangsaan ini yang merupakan upaya dalam mencari solusi permasalahan negeri. 

“Di luar seolah kita ada persaingan. Kalau sudah ketemu tidak terjadi apa-apa. Inilah bentuk dialog yang baik,” ujar pria yang juga dosen di Program Studi Ilmu Politik FISIP UB.

Dalam sarasehan kebangsaan yang dibuka oleh Rektor UB Widodo ini juga dilakukan tanda tangan kerja sama antara pihak UB yang dilakukan langsung oleh Rektor UB Prof Widodo dan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja.

Prof Widodo menjelaskan, bahwa UB didesain agar mahasiswa memiliki kompetensi professional agar memahami permasalahan di masyarakat.

“Sehingga kita bekerja sama dengan stakeholder baik industri, mitra bisnis organ pemerintah termasuk bawaslu itu stakeholder utama bagi perkembangan dan model pendidikan yang ada di UB,” tutur Widodo. 

Dia yakin kerjasama dengan Bawaslu ini bisa menjadi laboratorium hidup yang mana jadi tempat belajar dan mengembangkan keilmuan bagi mahasiswa UB

Kerja sama yang terjalin antara dua lembaga ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi para mahasiswa agar memiliki pengalaman dalam melihat kondisi nyata perpolitikan Indonesia melalui sistem magang kuliah di Bawaslu RI. Selain itu, magang kuliah di Bawaslu RI juga dapat menjadi tempat laboratorium hidup bagi mahasiswa UB.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, bahwa kegiatan magang kuliah di Bawaslu RI merupakan salah satu program dari Bawaslu RI dalam rangka pusat pengawasan partisipatif. Harapannya mahasiswa tidak lagi beranggapan Pemilu hanya sebatas penggalangan suara satu hari saja. 

Pihaknya juga percaya jika mahasiswa .emiliki semangat yang sama untuk menghindari poilitik uang hingga politik kebencian.

“Karena itulah seperti kata pak Rektor teman-teman bisa menjadikan KPU dan Bawaslu sebagai laboratorium hidup. Politik ini tidak hanya teman-teman membaca buku tapi melihat proses secara langsung, kami membuka diri saya yakin KPU juga,” pungkas Rahmat.