INDONESIAONLINE – Kambing yang mudah pingsan membuat warganet heboh. Kambing ini bernama Myotonic asli Tennessee, Amerika Serikat.

Kambing Myotonic sama dengan kambing pada umumnya. Tapi, tingkahnya yang mudah pingsan jika terkejut, baik karena terkena cipratan air atau mendengar suara mesin yang menyala di dekatnya, membuat warganet dibuat tertawa.

Ya, kambing ini akan langsung pingsan dengan reaksi unik, yaitu keempat kakinya kaku dan berguling sehingga kakinya terangkat ke atas.

Ini terlihat dari video kambing Myotonic di bawah ini:

 

 

Secara fisik, kambing myotonic ini memiliki tinggi badan 43,18 hingga 63,5 centimeter dengan berat badan 27 kilogram hingga menyentuh angka 78 kilogram.

Gara-gara keunikannya ini, kambing ini kemudian mempunyai banyak julukan yang semuanya adalah julukan lucu. Misalnya, kambing kaki beku, kambing kaki kayu, kambing gugup, sampai kambing semaput.

Kambing dengan Cacat Genetik

Dari beberapa penjelasan pakar, keunikan kambing myotonic ini karena adanya catat genetik.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) drh Slamet Raharjo menyatakan, kambing myotonic adalah breeding kambing dari Amerika. Yaitu perkawinan antara dua individu yang memiliki hubungan darah sangat dekat, seperti ibu dengan anak, bapak dengan anak, dan anak dengan anak.

Baca Juga  Tipe Cowok yang Disukai Cewek: Fakta dan Mitos

Dari perkawinan tersebut menyebabkan kambing mengalami cacat genetik bawaan berupa myotonic, yaitu suatu kondisi kekakuan otot yang terjadi secara mendadak ketika ada pemicu/trigger.

“Kambing ini bila dikagetin, semua otot tubuhnya menegang kaku dan jatuh terkapar dengan keempat kaki lurus/kaku,” ungkapnya.

Penjelasan lainnya menyebu, terjadi ketidakseimbangan antara ion natrium bermuatan positif dan ion klorida bermuatan negatif. Sehingga otot tidak memiliki cukup klorida tapi memiliki cukup natrium untuk bersantai dan rileks.

Diperlukan waktu 5 hingga 20 detik untuk menyeimbangkan kedua ion tadi dan merilekskan otot-otot yang tegang.

Tingkat keparahan respon dari masing-masing kambing bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh usia, ketersediaan air, dan suplemen taurine dalam tubuh kambing yang bersangkutan.

Kambing yang lebih muda lebih sering mengalami kaku dan jatuh jika dibandingkan dengan kambing yang lebih tua. Sebagian kambing dewasa telah beradaptasi dengan kondisi tersebut dan tidak mudah terkejut sedangkan kambing muda masih belum.

Baca Juga  Seorang WNI Bongkar 3 Alasan kenapa Wanita Arab Saudi Suka Pria Indonesia, Ternyata Sangat Sederhana 

Asal Usul Kambing Myotonic

Kambing Myotonic pertama kali muncul di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat pada tahun 1880-an, saat seorang pekerja pertanian bernama John Tinsley memelihara 4 ekor kambing jenis ini.

Tinsley bekerja di daerah tersebut selama beberapa tahun dan kemudian pindah, tapi sebelum dia pergi, dia menjual kambingnya kepada atasannya Dr. H. H. Mayberry.

Setidaknya satu dari kambing ini memiliki sifat genetik yang berbeda. Tidak ada yang tahu darimana asal John Tinsley atau dari mana dia membawa kambingnya.

Rumornya adalah dia berasal dari Nova Scotia, Kanada, tapi tidak ada yang yakin. Asal mula kambing jenis ini tetap menjadi misteri karena kondisinya tidak muncul di tempat lain di dunia.

Kambing Myotonic itu akhirnya menjadi sumber daging warga lokal. Kambing jenis itu berotot, namun jinak dan lebih mudah dirawat (ina/dnv).