INDONESIAONLINE – Kebocoran tangki BBM di Dusun Plaosan, Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada Senin (10/6) berakibat ribuan warga mengungsi. Insiden ini pun menuai sorotan dari Komisi A DPRD Jatim, Budiono, yang mendesak Pertamina bertanggung jawab penuh.
“Pertamina harus tanggung jawab penuh sesuai SOP Pertamina dan SKK Migas. Dan menjadikan warga terdampak sebagai prioritas utama penanganan jangan sampai berlarut-larut,” tegas Budiono, legislator dari Fraksi Partai Gerindra, Rabu (12/6/2024).
Budiono menerima banyak laporan mengenai kondisi warga terdampak, seperti mual, pusing, muntah, hingga gangguan pernapasan. Ia meminta Pemprov Jatim dan Pemkab Tuban berkolaborasi menangani warga terdampak, termasuk memberikan pelayanan kesehatan berkala.
Sementara itu, Kepala Desa Tasikharjo, Damuri, menyampaikan bahwa aktivitas warga sudah normal kembali. Namun, kompensasi dari Pertamina belum diterima.
“Harapan kami ada kompensasi, ada medical check up sifatnya berkala untuk mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari bocornya tangki BBM atau dari gas itu,” kata Damuri.
Terpisah, Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Taufik Kurniawan, menjelaskan bahwa kompensasi masih dalam tahap pembahasan dan perusahaan fokus pada penanganan kejadian.
“Kita kemarin fokus ke penanganan kejadian, untuk H+1 ini kita sudah follow up jemput bola ke masyarakat melakukan dialog dan diskusi kira-kira yang dibutuhkan seperti apa untuk ditampung oleh pihak perusahaan,” jelas Taufik.
Adapun, kebocoran tangki BBM ini menyebabkan ribuan warga Desa Tasikharjo mengungsi pada Senin (10/6). Peristiwa ini menjadi sorotan terkait keselamatan dan tanggung jawab industri migas terhadap masyarakat sekitar (ai/io)