Beranda

Kementan Targetkan Jatim Jadi Lumbung Padi Nasional, Produksi 12 Juta Ton pada 2025

Kementan Targetkan Jatim Jadi Lumbung Padi Nasional, Produksi 12 Juta Ton pada 2025
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Ist)

INDONESIAONLINE – Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan peningkatan signifikan produksi padi di Provinsi Jawa Timur (Jatim), dari 9 juta ton menjadi 12 juta ton pada tahun 2025. Target ambisius ini diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, yang meyakini Jatim memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung padi nasional.

“Jawa Timur merupakan provinsi penghasil padi terbesar di Indonesia. Kita harus optimistis. Ini bisa dicapai kalau kita kolaborasi dan kerja keras,” kata Mentan Amran dalam keterangan resminya, Sabtu (14/3/2025).

Data Kementan menunjukkan, pada tahun 2024, luas baku sawah di Jawa Timur mencapai 1.207.997 hektare, dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebesar 9.270.435 ton dan produksi beras 5.352.936 ton. Untuk mencapai target 12 juta ton, Kementan akan mengoptimalkan berbagai program dan dukungan.

Strategi Kementan: Pupuk, Irigasi, Alsintan, dan Peran Krusial PPL

Mentan Amran merinci strategi yang akan diterapkan untuk mencapai target tersebut. “Pertama, pupuk kita penuhi. Yang kedua adalah irigasi diperbaiki. Yang ketiga, alat mesin pertanian (alsintan), benih, dan lainnya kita berikan secara maksimal di Jawa Timur,” tegasnya.

Selain dukungan sarana dan prasarana, Mentan Amran juga menekankan peran vital penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam menyukseskan program ini. Sebanyak 37.000 PPL di seluruh Indonesia akan dikerahkan, dengan fokus pada peningkatan intensifikasi pertanaman (IP) di Jawa Timur.

“Kita kerahkan 37.000 PPL yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka berperan sebagai ujung tombak. Dengan pengetahuan dan kemampuan mereka, PPL menjadi jembatan di lapangan untuk implementasi program pemerintah,” jelas Amran.

Sebagai bentuk motivasi dan apresiasi, Mentan Amran menjanjikan insentif menarik bagi PPL yang berhasil meningkatkan indeks pertanaman (IP) menjadi 2,1 dan berkontribusi pada pencapaian target produksi 12 juta ton. PPL berprestasi akan mendapatkan sepeda motor dinas.

Kementan terus mendorong peningkatan produktivitas nasional melalui dua program utama: intensifikasi dan ekstensifikasi. Di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, fokus utama adalah pada intensifikasi melalui optimalisasi lahan dan pompanisasi untuk meningkatkan indeks pertanaman.

Ini berarti memaksimalkan hasil panen pada lahan yang sudah ada, dengan meningkatkan frekuensi tanam dalam setahun.

Dengan strategi yang komprehensif dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Kementan optimistis target produksi padi 12 juta ton di Jawa Timur dapat tercapai, sekaligus memperkuat posisi provinsi ini sebagai lumbung padi nasional (mca/dnv).

Exit mobile version