Beranda

Kota Malang Jadikan Koperasi Merah Putih Jembatan Kesejahteraan Petani

Kota Malang Jadikan Koperasi Merah Putih Jembatan Kesejahteraan Petani
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menyebut Koperasi Merah Putih diposisikan sebagai pilar strategis yang akan menjadi jembatan bagi kesejahteraan petani (jtn/io)

INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meluncurkan strategi baru untuk menggebrak sektor pertanian dan memperkuat ketahanan pangan. Di bawah kepemimpinan Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Koperasi Merah Putih diposisikan sebagai pilar strategis yang akan menjadi ‘jembatan’ bagi kesejahteraan petani, mengatasi masalah klasik dari hulu hingga hilir, mulai dari pengadaan pupuk hingga pemasaran panen.

Wahyu Hidayat menilai, Koperasi Merah Putih akan memainkan peran sentral dalam menyukseskan program ketahanan pangan nasional di tingkat lokal. Menurutnya, koperasi akan menjadi solusi konkret untuk memutus mata rantai persoalan yang selama ini menjerat petani, seperti sulitnya akses terhadap sarana produksi dan lemahnya daya tawar saat menjual hasil panen.

“Ya, ini salah satunya. Koperasi Merah Putih itu ada karena potensi pertanian nanti akan difasilitasi olehnya. Kalau tidak ada (wadah), dalam hal pencarian pupuk, bibit, kemudian penjualan, kita bisa terlambat,” ujar Wahyu saat menjelaskan urgensi program tersebut.

Ia meyakini, dengan memfungsikan koperasi sebagai fasilitator utama, berbagai kendala klasik dapat diatasi secara efektif. Koperasi ini dirancang untuk menjadi pusat pengadaan pupuk dan bibit berkualitas bagi anggota, sekaligus sebagai agregator yang menampung dan memasarkan hasil pertanian dengan harga yang lebih baik.

“Dengan adanya Koperasi Merah Putih, kita banyak terobosan. Ini bisa menjadi wadah atau media yang memperjuangkan kesejahteraan petani,” tegas Wahyu.

Visi jangka panjangnya, koperasi ini akan diarahkan untuk membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri pertanian modern dan lembaga keuangan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing dan skala ekonomi sektor pertanian di Kota Malang.

Langkah ini bukan sekadar wacana. Secara kelembagaan, jejaring Koperasi Merah Putih telah terbentuk di 57 kelurahan se-Kota Malang, dengan proses legalitas dan kepengurusan yang ditargetkan rampung pada Juni 2025.

Sebagai bukti keseriusan, Pemkot Malang juga mengucurkan dukungan anggaran yang signifikan. Pada tahun 2025, dialokasikan dana hampir Rp 1 miliar untuk bantuan alat mesin pertanian (alsintan) modern bagi 20 kelompok tani (poktan) di seluruh kota.

Berdasarkan data yang diterima, bantuan tersebut mencakup peralatan vital seperti Paddy Mower (mesin pemotong padi), HandtractorHammer Mill (mesin penepung), Handsprayer Electric, hingga Mulsa Perak Hitam.

Dukungan konkret ini menunjukkan pendekatan komprehensif Pemkot Malang, dari penguatan kelembagaan hingga modernisasi alat produksi untuk mewujudkan ketahanan pangan dan menaikkan taraf hidup petani (rw/dnv).

Exit mobile version