INDONESIAONLINE – Lionel Messi dan kawan-kawan tidak berdaya. Menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub, Senin (30/6/2025) dini hari WIB, Inter Miami yang dibela Messi dihajar 4-0.
Salah satu gol PSG tercipta lewat aksi unik Achraf Hakimi yang disebut-sebut “seperti gol di permainan babyfoot”.
Pertandingan yang digelar di Mercedes-Benz Stadium ini menjadi panggung unjuk gigi para pemain PSG. Sejak menit awal, Inter Miami tampak kesulitan keluar dari tekanan.
Bahkan, baru lima menit laga berjalan, gawang Oscar Ustari sudah kebobolan. Joao Neves, pemain mungil PSG, berhasil menyelinap di tiang jauh dan menanduk bola masuk tanpa kawalan berarti. Skor 1-0.
Setelah itu, PSG terus mendikte permainan. Neves kembali mencatatkan namanya di papan skor lewat gol kedua usai memanfaatkan blunder Sergio Busquets yang kehilangan bola di depan kotak penalti. Serangan cepat PSG dengan lima sentuhan berujung pada tembakan Neves ke gawang kosong. Skor menjadi 2-0.
Keunggulan PSG bertambah lewat gol bunuh diri bek Inter Miami Tomas Aviles. Bola yang mengenai Aviles tak bisa diantisipasi kiper, membuat PSG unggul tiga gol tanpa balas.
Namun yang paling mencuri atensi penonton adalah gol keempat PSG yang terjadi di penghujung babak pertama. Berawal dari umpan matang Vitinha ke Bradley Barcola di sisi kanan, bola kemudian dikirim secara akurat ke tengah kotak penalti. Achraf Hakimi berada di posisi tepat untuk menyambut bola.
Upaya pertama Hakimi diblok dan membentur mistar, namun bola kembali ke arahnya. Dengan tenang, bek asal Maroko itu menyelesaikan peluang dengan sepakan kaki dalam ke pojok gawang. Aksi ini seolah mempermainkan lini belakang Miami yang terlihat pasrah. PSG menutup babak pertama dengan keunggulan 4-0.
Lionel Messi, yang diharapkan bisa menjadi tumpuan Inter Miami, tampak kesulitan menghadapi mantan timnya. Ia memang sempat beberapa kali menunjukkan sentuhan apik, namun tak cukup untuk menciptakan ancaman nyata. Satu-satunya peluang terbaik Messi datang di akhir laga, saat tendangannya berhasil ditepis Gianluigi Donnarumma.
Luis Suarez, yang jadi tandem Messi di lini depan, juga tak banyak berbuat. Ia lebih sering kehilangan bola dan tak mampu menciptakan peluang bersih. Inter Miami hanya bisa mengandalkan sisa-sisa semangat di babak kedua, tapi tak cukup untuk membalikkan keadaan.
PSG sempat merotasi beberapa pemain di babak kedua, memberi kesempatan kepada para pelapis. Namun dominasi mereka atas bola tetap tak terganggu. Inter Miami memang sedikit lebih agresif selepas jeda, tapi minim penyelesaian akhir.
Permainan PSG tetap solid dan efektif, baik dalam penguasaan bola maupun saat bertahan. Para gelandang seperti Vitinha dan Neves mendominasi lini tengah dan membuat para pemain Miami kehilangan arah.
Berikut penilaian beberapa pemain Inter Miami dalam laga kontra PSG, dilansir dari laporan Goal.com, Senin (30/6/2025):
• Oscar Ustari (5/10): Beberapa kali lakukan penyelamatan, namun kebobolan empat gol bukan hal yang mudah diterima.
• Maxi Falcon (4/10): Gagal mengawal Neves saat gol pertama dan sering kalah duel.
• Marcelo Weigandt (4/10): Kewalahan menghadapi kecepatan Kvaratskhelia di sisi kiri PSG.
• Jordi Alba (5/10): Terlihat kesulitan meladeni pergerakan Hakimi dan Barcola.
• Federico Redondo (4/10): Terlalu lamban mengalirkan bola dan sering kehilangan kontrol.
• Sergio Busquets (5/10): Blunder fatal di gol kedua PSG, permainan jauh dari standar biasanya.
• Lionel Messi (6/10): Beberapa kali tampil memukau, tapi tak cukup memberi hasil konkret.
• Luis Suarez (4/10): Minim kontribusi, peluang yang dimiliki juga tak dimaksimalkan. (bin/hel)