Lumajang Belum Memiliki Makanan Khas, Nasib Sego Kelor?

INDONESIAONLINE – Walau ditetapkan sabagai makanan khas Lumajang, namun ternyata penjualan Nasi Kelor atau Sego Kelor sampai saat ini belum merata.

Hal ini dialami oleh pemandu wisata yang membawa wisatawan ke Lumajang ketika membawa wisawatan ke Lumajang.

Baca Juga : Pemberian MP-ASI Tidak Bisa Sembarangan, Berikut Penjelasan BKKBN Jatim 

 

“Saya pernah membawa wisatawan ke Ranu Pani Lumajang, ketika ditanya apa makanan khasnya. Saya jawab sego kelor. Tapi ketika saya ditanya dimana yang jual, saya tidak bisa menjawab, karena yang jualan sego kelor memang masih jarang,” kata pemandu wisata tersebut.

Dalam acara Jagong Bareng Bupati Lumajang pada hari Sabtu (27/8) malam, Bair, salah satu pemandu wisata di Lumajang mengungkapkan, walau ditetapkan sebagai makanan khas Lumajang, ternyata sulit juga mencari makanan tersebut.

“Saya kemudian menjawab makanan khas lainnya, yakni Krecek Bung yang lebih mudah mencarinya,” kata Bair.

Menanggapi hal ini Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq mengakui memang tidak banyak yang berjualan nasi kelor. 

Sebagai catatan, sayur berkuah dari daun kelor memang cukup memasyarakat di Lumajang, namun secara penyajian berbeda dengan Nasi Kelor yang digadang-gadang menjadi makanan khas Lumajang.

Baca Juga : Desa Wisata Gosari Kenalkan Budaya pada Generasi Milenial 

 

“Saya pernah mendatangi sejumlah kuliner yang cukup ramai di Lumajang, kenapa namanya harus dari luar kota. Misalnya Baskso Solo dan Pecel Blitar. Daerah lain memang sudah memiliki makanan khas sendiri, misalnya Soto Madura. Mari kita cari dan kita sepakati apa sebenarmya makanan khas dari Lumajang,” kata Cak Thoriq kemudian.

Akankah makanan khas Lumajang ini akan berubah lagi ?. Karena ternyata Sego Kelor memang berbeda cara penyajian dengan Sayur Kelor yang di Lumajang biasanya disajikan dengan nasi Jagung. 

BelumKelorKhasLumajangMakananMemilikiNasibSego