INDONESIAONLINE – Puluhan mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Islam Blitar (Unisba) mendalami praktik bisnis UMKM dengan mengunjungi langsung ruang produksi Bakpia Juwara Satoe di Yogyakarta pada Rabu, 28 Mei 2025. Kunjungan edukatif ini bertujuan memperluas wawasan mereka tentang kewirausahaan dan aplikasi akuntansi di dunia industri.
Kunjungan ini digagas oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMPA) sebagai bagian dari program pembelajaran di luar kelas. Didampingi oleh tiga dosen pembimbing, Endah Masrunik, Henni Indarriyanti, dan Irvan Ali Mustofa, para mahasiswa terlibat dalam sesi cooking class interaktif, menyaksikan langsung proses produksi bakpia dari awal hingga pengemasan.
Endah Masrunik menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konkret pembelajaran kontekstual. “Melalui kunjungan ini, kami ingin menanamkan bahwa akuntansi bukan hanya soal angka, tapi juga tentang strategi bisnis dan inovasi,” ujar Endah menekankan pentingnya pemahaman efisiensi pengelolaan usaha kecil.
Dalam kunjungan ini, mahasiswa mendapatkan pemaparan mendalam tentang sejarah dan perkembangan Bakpia Juwara Satoe, yang bermula dari industri rumahan hingga menjadi salah satu produsen bakpia terkemuka di Yogyakarta. Informasi mengenai produk utama (bakpia basah dengan masa simpan lima hari dan bakpia kering yang bertahan hingga tiga bulan) menjadi studi kasus penting dalam manajemen stok, pengendalian kualitas, dan efisiensi distribusi produk makanan.
Henni Indarriyanti menambahkan, mahasiswa juga diperkenalkan pada fleksibilitas skema produksi yang disesuaikan dengan fluktuasi permintaan pasar, sebuah strategi krusial bagi kelangsungan UMKM agar tetap adaptif. Selain bakpia, perusahaan juga memproduksi nastar, cookies, dan kue bulan, menunjukkan strategi diversifikasi produk untuk pertumbuhan bisnis.
Irvan Ali Mustofa menyoroti pelajaran penting dari kunjungan ini. “Mahasiswa bisa belajar bahwa keberhasilan UMKM tidak lahir dari modal besar, melainkan dari konsistensi, adaptasi, dan kejelian melihat peluang,” katanya.
Kunjungan ini tak hanya memperkaya pengetahuan teoritis, tetapi juga memantik semangat wirausaha di kalangan mahasiswa. Beberapa di antaranya mengaku mendapatkan ide untuk memulai usaha sendiri dan memahami pentingnya pencatatan keuangan yang tertib bagi efisiensi pengelolaan keuangan UMKM.
Pendekatan pembelajaran langsung seperti ini dianggap vital di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah. Para mahasiswa diharapkan tidak hanya mahir dalam teori akuntansi, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang jiwa kewirausahaan dan tantangan riil di lapangan (ar/dnv).