Netizen Sorot WO Pemicu Kebakaran Bromo gegara Ancam Tuntut Balik

Kebakaran Gunung Bromo yang mulai padam.

INDONESIAONLINE  – Wedding organizer (WO) prewedding yang menyulut flare pemicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Bromo terus menjadi sorotan. Hal itu terjadi lantaran pihak WO mengklaim akan melakukan serangan balik atas kasus hukum yang menimpa mereka.

Kuasa hukum tersangka pemicu karhutla Bromo, Hasmoko, menyebut akan melaporkan pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS). Pihaknya menilai  ada kelalaian dari BB TNBTS sehingga menyebabkan Bromo terbakar.

Ungkapan Hasmoko itu pun ramai diperbincangkan di berbagai lini masa. Banyak netizen yang heran dengan langkah pihak WO atas kasus kebakaran Bromo tersebut.

Salah satu komentar dicuitkan oleh akun X (Twitter) @PartaiSocmed. Akun tersebut menilai pihak yang salah malah lebih galak.

“Lah loh?!? Kok galakan mereka?” tulis akun tersebut seraya melampirkan berita soal pernyataan Hasmoko.

Sontak cuitan Partai Socmed itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Banyak yang berkomentar serupa.

“Nyalahin balik pihak Bromo karena melepas pengunjung dan tidak mengecek barang bawaan yang bisa meningkatkan risiko kebakaran. Ya lu sendiri harusnya sadar kalo flare itu kemungkinan bisa bikin kebakaran. Harusnya lu yang mencegah, bukan malah nyalahin orang lain. Selama ini ga ada kejadian ky gini. Baru lu doang yang udah tau salah tapi ga ngerasa salah,” tulis @wisnusur***.

“Mereka yg salah mreka yg galak,” timpal @pernahberj****.

“Gue baca2 komen org lain katanya itu pasangan cuma bayar buat tiket masuk pariwisata aja. Dan untuk masalah prewedd, mereka gaada izin untuk melakukan itu. Jadinya pihak terkait ngga memberikan banyak arahan buat si pasangan ini dan wo (ya krn cuma dikira mau berkunjung aja),” ujar @tfk****.

“Abis bakar gunung sekarang bakar emosi netizen. Kami bersama petugas TNBTS!,” ungkap @hadikurnia****.

Sebagaimana diberitakan, rombongan WO yang menyalakan flare melakukan permintaan maaf kepada masyarakat Suku Tengger, pada Jumat (15/9/2023). Permintaan maaf pun diterima oleh tokoh masyarakat Suku Tengger.

Hasmoko, kuasa hukum pasangan prewedding dan 4 kru wedding organizer (WO), mengatakan kelalaian yang berdampak hingga terbakarnya kawasan TNBTS tidak hanya terletak pada kliennya. Tapi juga karena kelalaiannya pihak pengelola wisata Gunung Bromo, dalam hal ini adalah BB TNBTS.

“Setelah kami investigasi, tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami melaporkan pihak-pihak terkait, berkaitan dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk juga fasilitas umum,” kata Hasmoko.

Fasilitas umum yang dimaksud Hasmoko seperti pemadam atau fasilitas siaga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran. Menurut dia, hak-hak para wisatawan tersebut sudah diabaikan oleh pengelola atau petugas TNBTS.

“Kami akan kaji untuk melaporkan kelalaian tersebut agar ke depannya bisa lebih bagus dan lebih tertib lagi. Kalau kita amati, kalau melihat dari kelalaian itu, orientasinya hanya kepada bisnis semata,” ungkap Hasmoko. (bin/hel)

Bromo terbakarKebakaran Bromopemicu kebakaran Bromo