Nikmati Mie Ayam Sambil Liat Kereta Api Lewat di Kota Malang, Seru Banget!

INDONESIAONLINE – Satu lagi destinasi kuliner yang wajib dicoba masyarakat Malang Raya terutama penggemar mie. Ada Mie Ayam Remajah yang berlokasi di Jalan Karya Timur, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Menariknya dari mie ayam satu ini, konsumen akan disuguhkan pemandangan rel kereta api sembari menyantap makanan. Jika beruntung, maka pengunjung juga akan melihat kereta api yang sedang melintas.

Mie Ayam Remajah mulai ada sejak awal tahun 2021 lalu, didirikan oleh tiga pemuda bernama Rizalvan Ubaidilah, Andrian Eka Rihanjaya dan Misbahul Fuad.

Mereka bermula menginvasi produk kuliner kolaborasi baru ini melalui konsep pop up kitchen. Sebelumnya, mereka hadir membuka lapak makanan di setiap event-event yang ada, seperti event atau konser musik di Malang. 

Dari situ, para pelanggan setia mereka mendorong ketiga pemuda ini untuk bisa hadir dalam konsep warung sederhana agar mereka bisa menikmati mie ayam ini setiap saat dan setiap waktu.

“Akhirnya kita punya tempat ini sejak November 2021, lalu pindah ke tempat sekarang sejak Agustus 2022 itu berkat dorongan teman-teman dan konsumen setia kita,” ujar salah satu pendiri Mie Ayam Remajah, Andrian Eka Rihanjaya pada Jatimtimes, Jumat (20/1/2023).

Pengunjung dapat tiga pilihan mie ayam yang bisa dipesan, mulai dari original, rendang dan kare.

Pria yang akrab disapa Cincin ini mengaku bahwa sejak awal dirinya memang ingin mengeksplor berbagai macam cita rasa khas Indonesia untuk dimasukkan ke dalam mie ayam. Karena menurutnya, mie ayam yang dijual saat ini di luaran hanya berkutat itu-itu saja.

“Biar gak melulu manis saja, kayak mie ayam Jakarta dan Solo. Makanya kita eksplor ke rendang dan kare ini, ternyata enak dan diterima konsumen dengan baik,” ungkapnya.

Penasaran dengan harganya? Sangat ramah di kantong. Kalian bisa menikmati satu porsi mie ayam ini mulai dari harga Rp12 ribu hingga Rp20 ribu untuk yang spesial.

Untuk nama Remajah sendiri, lanjut Cincin, tidak ada niat khusus. Akan tetapi, ia hanya ingin mengusung konsep warung tahun 90an yang ikonik dari nama-namanya yang sederhana.

“Jadi kayak Warung Barokah, itu kan vibe 90an banget. Remajah ini dulu ada nama bengkel, nah aku kepikiran dari situ, akhirnya kita kasih nama Mie Ayam Remajah,” tuturnya.

Sementara, pendiri Mie Ayam Remajah yang lain, Misbahul Fuad tak menyangka jika suasana tempat di pinggir perlintasan rel ini menjadi ikonik bahkan viral dan disukai oleh para konsumennya.

Mulanya, ia hanya ingin mencari tempat untuk berjualan dan mendapat informasi bahwa ada lokasi yang disewakan. Dan tempat tersebut justru menjadi titik yang menjadi produknya saat ini dikenal.

“Di tempat pertama juga di pinggir rel. Terus di tempat kedua kita juga pakai lokasi pinggir rel, karena sudah jadi ikon gitu selain dari produk kita,” kata Fuad.

“Biasanya saya tanya ke konsumen yang bukan target pasar kita, seperti ibu-ibu. Pas saya tanya, ia merasa kaget dengan topping yang kita tawarkan dan ternyata sangat menggugah lidah mereka,” jelasnya.

Fuad pun mengaku bahwa kebanyakan konsumen yang datang berawal dari media sosial. 

“Untuk tempat, memang banyak juga yang kesini karena tahu di media sosial bahwa tempat kita di pinggir rel dan suasana itu yang mereka cari,” imbuhnya.

Selama buka, Mie Ayam Remajah bisa menghabiskan 45 sampai 100 porsi. Namun, mereka memilih untuk membatasi porsi, karena pembuatan topping yang memang harus membutuhkan waktu yang cukup lama.

“Kan gak bisa satu jam dua jam. Nah kita sekarang batasi paling 45 porsi. Itu pernah buka jam 1 siang, sekitar isya setengah 7 malam sudah habis semua,” pungkasnya.

ApiAyamBangetKeretaKotaLewatLiatMalangMieNikmatiSambilSeru