Beranda

Ninik Rijanto Nakhodai Dekranasda Blitar, DPRD Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif

Ninik Rijanto Nakhodai Dekranasda Blitar, DPRD Dorong Penguatan Ekonomi Kreatif
Ninik Rijanto ketika menjalani prosesi pelantikan ketua Dekranasda Kabupaten Blitar di Gedung Grahadi Surabaya. (foto: ist)

INDONESIAONLINE – Langkah baru bagi pemberdayaan ekonomi kreatif di Kabupaten Blitar dimulai dengan pelantikan Ninik Rijanto sebagai ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Blitar periode 2025-2030. Prosesi pelantikan berlangsung khidmat di Gedung Grahadi, Surabaya, pada Jumat (7/3/2025), dipimpin langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Dardak.

Pelantikan ini juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa selaku pembina Dekranasda Jatim serta Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan pentingnya peran Dekranasda dalam memperkuat ekonomi daerah. Ia mengajak seluruh ketua Dekranasda kabupaten/kota untuk lebih aktif dalam mendukung UMKM (usaha mikro kecil menengah), terutama di sektor kerajinan dan ekonomi kreatif.

“Ketua Dekranasda di daerah harus menjadi motor penggerak yang mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis kearifan lokal,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Arumi Bachsin Dardak menyoroti urgensi pemanfaatan media digital dalam mempromosikan produk lokal. Menurut dia, pemasaran berbasis teknologi menjadi kunci bagi pelaku industri kreatif agar dapat menembus pasar yang lebih luas.

“Dengan pemasaran yang tepat dan strategi digital yang baik, produk kerajinan yang unik dari daerah bisa bersaing, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional,” kata Arumi.

Pelantikan Ninik Rijanto sebagai ketua Dekranasda Kabupaten Blitar turut mendapat respons positif dari jajaran DPRD Kabupaten Blitar. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar Susi Narulita menilai bahwa kepemimpinan Dekranasda ke depan harus lebih proaktif dalam membangun ekosistem industri kreatif di Blitar.

“Kami di DPRD siap mendorong sinergi antara Dekranasda, pemerintah daerah, dan pelaku UMKM. Daya saing ekonomi Kabupaten Blitar harus terus ditingkatkan, terutama dengan memaksimalkan potensi lokal yang selama ini belum tergarap optimal,” ujarnya.

Susi menambahkan, salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor kerajinan di Blitar adalah akses pasar yang masih terbatas. Oleh karena itu, DPRD akan mengawal kebijakan yang mendukung penguatan jejaring pemasaran, baik melalui platform digital maupun kerja sama dengan sektor swasta.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada pola pemasaran konvensional. Harus ada strategi yang lebih progresif, seperti digitalisasi produk dan kolaborasi lintas sektor,” imbuhnya.

Lebih lanjut Susi menegaskan pentingnya peran Dekranasda dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif di daerah. Ia menilai kepemimpinan baru harus mampu menghadirkan inovasi dan strategi yang lebih progresif agar produk lokal bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

“Dekranasda harus menjadi motor penggerak industri kreatif di Blitar. Tantangan ke depan bukan hanya meningkatkan kualitas produk, tetapi juga memastikan akses pasar yang lebih luas, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.

Susi juga menekankan perlunya sinergi yang lebih erat antara Dekranasda, pemerintah daerah, dan DPRD dalam mendorong kebijakan yang berpihak pada pelaku UMKM. “Kami di DPRD siap mendukung kebijakan yang memperkuat jejaring pemasaran dan mendorong program yang benar-benar berdampak pada kesejahteraan pengrajin serta pelaku usaha kecil,” tambahnya.

Pelantikan Ninik Rijanto bukan sekadar seremoni, tetapi juga menjadi momentum penting bagi revitalisasi sektor ekonomi kreatif di Kabupaten Blitar. Sebagai istri yang pernah mendampingi Rijanto saat menjadi bupati Blitar 2014-2019, ia memiliki pengalaman dalam dunia pemerintahan dan pengembangan ekonomi daerah.

Dengan kepemimpinan baru di Dekranasda, harapan besar muncul agar produk kerajinan khas Blitar bisa semakin dikenal luas. DPRD Kabupaten Blitar pun menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan yang memperkuat sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Ke depan, tantangan terbesar bagi Dekranasda adalah membangun strategi pemasaran yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Jika sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan para pelaku usaha dapat berjalan dengan baik, bukan tidak mungkin produk kerajinan Blitar akan menjadi salah satu ikon ekonomi kreatif di Jawa Timur. (ar/hel)

Exit mobile version