Orang Terkaya Dunia Janji Beri Akses Internet di Gaza 

Kondisi di salah satu daerah Gaza akibat serangan Israel.

INDONESIAONLINE – Orang paling kaya sedunia Elon Musk berjanji memberikan dukungan akses internet ke organisasi bantuan di Gaza, Palestina. Sebelumnya,  akses internet di Gaza diputus oleh Israel.

Hingga Minggu (29/10/2023) siang, kata kunci “Elon Musk” menjadi trending di mesin penelusuran Google. Melalui akun X pribadinya, Elon Musk menegaskan akan memberikan dukungan berupa Starling SpaceX untuk mendukung komunikasi Gaza.

“Tidak ada terminal dari Gaza yang mencoba berkomunikasi dengan konstelasi kami. SpaceX akan mendukung hubungan komunikasi dengan organisasi bantuan yang diakui secara internasional,” @elonmusk, dikutip Minggu (29/10/2023).

Merespons pernyataan itu, Menteri Komunikasi Israel, seperti dikutip Reuters, Minggu (29/10/2023) menentang aksi dukungan Elon Musk tersebut.

Musk juga mengatakan dalam sebuah postingan di platform X bahwa tidak jelas siapa yang memiliki otoritas untuk jalur darat di Gaza. Namun kita tahu bahwa tidak ada terminal (internet) yang meminta sambungan di wilayah itu.

Diketahui, pemadaman telepon dan internet mengisolasi orang-orang di Jalur Gaza dari dunia luar dan satu sama lain sejak Sabtu (28/10/2023). Sehingga panggilan ke orang-orang terkasih, ambulans atau kolega di tempat lain tidak mungkin terjadi, apalagi Israel memperluas serangan udara dan daratnya.

Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional mengatakan pemadaman listrik, dimulai pada Jumat (27/10/2023) malam, memperburuk situasi yang sudah menyedihkan. Hal ini semakin menghambat operasi penyelamatan jiwa dan mencegah kontak dengan staf mereka di lapangan.

Namun SpaceX belum merespons Reuters tentang bagaimana pihaknya akan memastikan koneksi Starlink bisa digunakan oleh organisasi bantuan dan bukan oleh kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Menanggapi postingan Musk di X, Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi mengatakan Israel “akan menggunakan segala cara untuk melawan hal ini.”

“HAMAS akan menggunakannya untuk kegiatan teroris,” tulis Karhi.

“Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan membebaskan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang diculik. Semuanya! Saat itu, kantor saya akan memutuskan hubungan apa pun dengan Starlink,” lanjut Karhi.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022, satelit Starlink dilaporkan sangat penting untuk menjaga konektivitas internet di beberapa wilayah meskipun ada upaya gangguan dari Rusia.

Sejak itu, Musk mengatakan dia menolak memperluas cakupan wilayah Krimea yang diduduki Rusia, dan menolak mengizinkan satelitnya digunakan untuk serangan Ukraina terhadap pasukan Rusia di sana. (bin/hel)

Elon MuskGazaIsraelPalestinaPerang Hamas v Israel