Pembunuhan 2 Wanita di Blitar, Korban Kedua Dihabisi usai Keluar dari Kamar Mandi

Salah satu adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi pembunuhan dua wanita di Blitar.

 

INDONESIAONLINE – Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan dua wanita  di sebuah rumah yang juga berfungsi sebagai shelter penitipan hewan di Jalan Sulawesi, Kota Blitar, Jumat 19 Januari 2024. Pelaku bernama Azza Faradinata (21) dari Kabupaten Kediri ikut dihadirkan dalam rekonstruksi ini.

Kasatreskrim Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo menjelaskan bahwa dalam rekonstruksi, pelaku memeragakan  20 adegan. Terungkap bahwa aksi pembunuhan ini telah direncanakan sejak Jumat, setelah pelaku melihat kontrak kerja yang tidak sesuai dengan janji awal, ditambah dengan larangan melaksanakan salat Jumat.

“Ada 20 adegan dalam rekonstruksi ini. Ada rencana dalam aksi pembunuhan ini. Yakni pada Jumat sudah ada rencana setelah pelaku melihat kontrak kerja yang tak sesuai janji dan dilarang saat hendak melaksanakan salat Jumat,” jelas Hendro.

Korban pertama yang tewas adalah pemilik rumah Erlin alias Ragil Sukarno Utomo (51) atau Sinyo. Perempuan ini diserang dengan parang di bagian kepala. Pelaku memberikan tujuh bacokan di leher dan kepala Ragil.

Selanjutnya, pelaku mengarahkan aksinya terhadap korban kedua, Luciani (53). Luciani dibacok sebanyak 20 kali di bagian tengkuk.

Menariknya, setelah membunuh korban pertama, pelaku mencari korban kedua hingga ke kandang anjing. Namun, saat itu Luciani sedang mandi.

“Korban pertama yang dibunuh Ragil. Ada tujuh bacokan di leher dan kepala,”  imbuh Hendro.

Sebelum dibunuh,  korban kedua, Luciani, menanyakan kehebohan yang terdengar begitu keluar dari kamar mandi.”Ada apa kok rame-rame?”  kata Hendro menirukan korban kedua.

Namun, saat menoleh ke arah korban pertama, pelaku langsung mengeksekusi Luciani tanpa perlawanan yang berarti.

“Tidak ada perlawanan dari kedua korban karena sudah direncanakan dan sudah dipersiapkan,” sambung Hendro.

Setelah melakukan aksi keji tersebut, pelaku membersihkan parang, mengambil decoder CCTV, dan handphone milik kedua korban. Dia kemudian  melarikan diri melalui tembok sisi barat.

Hendro Utaryo menjelaskan bahwa pelaku panik sřifu membuat waktu kejadian sangat singkat.

“Sempat nyuci parang dikembalikan ke tempat asalnya lalu mengambil  decoder CCTV dan HP korban untuk menghilangkan jejak. Kemudian kabur lewat samping,” tutup Hendro.

Pembunuhan dua perempuan di shelter anjing ini terjadi pada 30 Desember 2023. Pembunuhan dipicu oleh pelarangan pelaku melaksanakan salat Jumat dan kontrak kerja yang tidak sesuai dengan janji awal. Kontrak tersebut menawarkan gaji lebih rendah dari yang diiklankan, Rp 1 juta dengan bonus Rp 250 ribu setiap bulan setelah tiga bulan masa kontrak. Korban pertama ditemukan pada 1 Januari 2024 oleh tetangga yang mencurigai bau busuk yang keluar dari rumah tersebut. (ar/hel)

 

BlitarPembunuhan wanita di BlitarPolresta Blitarrekonstruksi pembunuhan