Beranda

Pemkot Surabaya Gelar Sidak, Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran

Pemkot Surabaya Gelar Sidak, Pastikan Stabilitas Harga Pangan Jelang Lebaran
Kembali produk MInyakita tak sesuai takaran ditemukan dalam sidak Pemkot Surabaya (jtn/io)

INDONESIAONLINE – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok penting (Bapokting) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Melalui serangkaian inspeksi mendadak (sidak) yang digelar di berbagai lokasi strategis, Pemkot berupaya memastikan masyarakat dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir lonjakan harga yang tidak terkendali.

Sidak kali ini difokuskan pada tiga lokasi utama: Pasar Soponyono, yang merupakan pasar tradisional representatif; Indogrosir, sebagai salah satu pusat grosir modern; dan PT Asia Gift Plastik, yang relevan dalam konteks pengawasan produk kemasan.

Tim gabungan dari Pemkot Surabaya yang dipimpin oleh Agung Supriyo Wibowo Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya turun langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan.

“Tim gabungan Pemkot Surabaya melakukan sidak Bapokting di Pasar Soponyono dan pasar modern Indogrosir untuk memastikan keamanan pangan hingga kestabilan harga,” jelas Agung Supriyo Wibowo saat ditemui di lokasi sidak.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa sidak ini merupakan langkah antisipatif terhadap potensi kenaikan harga yang lazim terjadi menjelang hari besar keagamaan.

“Kami lakukan sidak ini agar dapat memetakan di mana operasi pasar [intervensi harga] perlu dilakukan,” tambahnya. 

Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan dinamika harga yang beragam. Beberapa komoditas mengalami penurunan harga, seperti cabai yang turun dari Rp100.000 menjadi Rp80.000 per kilogram. Namun, komoditas lain, seperti bawang merah, mengalami kenaikan dari Rp45.000 menjadi Rp50.000 per kilogram.

“Jadi, ada beberapa yang turun dan ada yang mengalami sedikit kenaikan harga. Kami terus memantau komoditas yang mengalami kenaikan harga untuk mencegah lonjakan harga yang signifikan,” tegas Agung.

Minyakita

Selain memantau harga, tim sidak juga menemukan adanya ketidaksesuaian dalam takaran produk minyak goreng kemasan merek “Minyak Kita” yang didistribusikan oleh CV Sawit Makmur. Di Pasar Soponyono, ditemukan botol minyak goreng yang seharusnya berisi 1 liter (1000 ml), namun hanya terisi 960 ml.

“Ini ditemukan, 1 liter kurang 40 ml untuk kemasan botol. Seharusnya memiliki takaran yang benar, karena ini didistribusikan oleh pabrik yang otomatis menggunakan alat ukur otomatis,” ungkap Agung dengan nada prihatin. Temuan ini menjadi perhatian serius karena menyangkut hak konsumen dan potensi kerugian yang ditimbulkan.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Agung menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian. “Kami sifatnya imbauan. Untuk temuan Minyak Kita, akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Begitu pula, jika ditemukan barang kedaluwarsa di pasar modern, akan dikumpulkan dan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” tegasnya. 

Meskipun terdapat temuan dan fluktuasi harga, Agung memastikan bahwa secara keseluruhan, ketersediaan bahan pangan di Surabaya menjelang Lebaran masih dalam kondisi aman. Hal ini didukung oleh Indeks Kecukupan Pangan (IKP) yang mencapai angka 3,8, yang berarti ketersediaan pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan.

“InsyaAllah bahan pangan di Kota Pahlawan masih cukup untuk tiga bulan ke depan. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panic buying dan berbelanja sesuai kebutuhan,” pungkas Agung (bm/dnv).

Exit mobile version