INDONESIAONLINE – Rencana perang sarung yang akan dilakukan oleh sekelompok anak di bawah umur berhasil digagalkan oleh warga di Balai RW 3 Jalan Kepiting Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

Warga berhasil mengamankan dua anak beserta senjata tajam (sajam) dan besi pemukul yang rencananya digunakan pada Rabu (13/3/2024) malam.

Kejadian bermula saat warga melihat banyak anak-anak di bawah umur yang berkumpul di Balai RW. Salah satu dari mereka terlihat membawa senjata tajam.

“Warga kemudian menghubungi warga lain dan mengamankan dua anak. Selanjutnya, mereka melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Lowokwaru dan menyerahkan kedua anak yang telah diamankan di Balai RW,” kata Kabag Ops Polresta Malang Kota, AKP Sutomo, Jumat (15/3/2024).

Petugas langsung melakukan interogasi kepada kedua anak tersebut di Balai RW. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa anak berinisial RPA (17) melihat teman-temannya sedang berkumpul bersama 15 anak lain yang tidak dikenal di Balai RW.

Baca Juga  Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Cerita Muhammad yang Selamat saat Mobilnya Tertimpa Pohon Besar

RPA mampir dan mendengarkan temannya berencana melakukan perang sarung dengan kelompok anak berinisial L di area futsal Widyagama. Mengetahui lawannya adalah kelompok L yang menurut penilaian RPA anak-anak yang sudah dewasa, RPA kembali pulang ke rumah untuk mengambil sajam, yaitu 1 golok dan 1 buah sarung hitam yang diikat di dalamnya berisi besi.

Selanjutnya, RPA membawa senjata tersebut kembali ke Balai RW 3 dan bersama 15 anak lainnya menuju ke lapangan Futsal Widyagama untuk melakukan perang sarung dengan kelompok L.

Namun, selang kurang lebih 10 menit, perang sarungnya berhenti karena ada warga yang menegur dan menyuruh mereka bubar. Setelah itu, RPA bersama temannya kembali ke Balai RW untuk pulang ke rumah, namun ia dan salah satu temannya diamankan oleh warga. Saat diamankan, warga menemukan senjata golok di dalam jok sepeda motor RPA.

Baca Juga  Perang Sarung di Kalianda, 1 Nyawa Melayang

“Serta sarung terikat berisi besi ada di dashboard bawah sepeda motor yang dipakai anak RPA,” terang Sutomo.

Pihak kepolisian selanjutnya akan melakukan pemeriksaan kepada kedua anak yang telah diamankan dan menunggu kehadiran orang tua mereka. Selain itu, polisi juga akan melakukan identifikasi kelompok anak-anak yang kumpul di balai RW dan mendalami siapa aktor penggerak di balik rencana perang sarung tersebut.

“Juga melakukan pendalaman siapa aktor penggeraknya sehingga ada gagasan untuk melakukan perang sarung,” tutup Sutomo (ir/dnv).